BANNIQ.Id.Sulbar – Menyikapi persoalan aksi solidaritas oleh aliansi mahasiswa di Jajaran Polda Sulbar yang hampir semuanya berujung rusuh bahkan diwarnai pengrusakan.
Kapolda Sulbar, Brigjen Pol Drs. Baharudin Djafar, M.Si menggelar pertemuan dengan Civitas Akademi se Kabupaten Mamuju, Sabtu (28/9/19) di Halaman Mapolres Mamuju.
Dalam kesempatan tersebut hadir Danrem 142 Tatag, PJU Polda dan PJU Korem, Kapolres Mamuju, BEM, Stie Muhammadiyah, Staf Al-Azhary, Unika, Stikes ST Fatimah, Dosen Poltekes Mamuju, Yayasan Stai Al-Azhary, Pers/LSM jari manis, Pembantu rektor 3 Univ. Tomakaka dan seluruh tamu undangan lainnya.
Kapold Sulbar pada kesempatannya pertamanya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak sudah menenuhi undangan kami.
Terkait aksi beberapa waktu lalu, Kapolda menyerankan semua universitas membuat forum sesama pengurus kampus dan yayasan sehingga ketaatan adik-adik mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi lebih bisa dikontrol.
Adik-adik yang kami tangkap pada unjuk rasa lalu harusnya ditahan akan tetapi dengan pertimbangan bahwa mereka masih kuliah sehingga kita lepas dengan catatan wajib lapor.
Untuk itu, pada kesempatan ini saya harapkan agar komunikasi kita terjalin, Saling bersinergi dan saling memberi masukan terhadap perkembangan situasi kedepan.
“Saya yakin melalui pertemuan sederhana ini akan lebih memberikan makna dan hasilnya sesuai dengan apa yang kita butuhkan bersama kedepannya. Mudah-mudahanan kita semua mendapat hikmah dari kejadian yang terjadi belakangan ini, tutur Kapolda.
Pertemuan yang diwarnai dengan dialog ini juga membahas situasi kamtibmas di Kab. Mamuju.
Ketua Stay Al- Azhary Dr. H. Mahyuddin, M.Ag pada kesempatannya menyebutkan di Sulbar ini cuma satu perguruan tinggi islam yakni unsulbar. Selebihnya dalam bentuk yayasan.
Selin itu pihaknya mengaku tidak pernah mendapat laporan dari kampus bahwa akan ada gerakan.
Di Mamuju memang belum ada Forum Asosiasi Perguruan Tinggi se-sulbar. Saya sepakat dengan msdukan Kapolda bahwa forum Ini yang harus kita bentuk, Agar forum-forum mahasiswa lebih terkontrol.
“Ini penting bahwa ada kerjasama antara kepolisian dan pihak kampus dalam mengontrol kegiatan kemahasiswaan,” tuturnya.
Sedangkan dari pihak pembantu rektor 3 Unika Yusran S.PdI, M.PdI sangat mengapresiasi atas adanya silaturrahmi ini.
Disamping itu, pihaknya juga menginginkan silaturrahmi ini tetap jalan jangan nanti ada hal yang tidak diinginkan baru kita lakukan hal seperti ini, tuturnya.
BEM Fikom Unika Sdri. Afnur Jarani dikesempatan yang sama mengatakan kami tidak ada keinginan aksi ini menjadi anarkis. Karena sebelumnya sudah kami setujui bahwa aksi bem se kota mamuju harus kondusif dan tidak seperti kota-kota lain yang berujung anarkis.
“Kami sudah melakukan teklap. Namun saat kejadian aksi sudah diambil oleh OKP. Ini sudah melenceng dari tujuan yang sebelumnya,” tuturnya.
Sementara Dosen Unika MUHLIS, S.Pd mengatakan terkait masalah tuntutan sudah pasti yakni revisi UU KPK, RUU AGRARIA, RKUHP dan poin2 lainnya.
Saya ingin menjelaskan bahwa kaampus unika meliburkan mahasiswa itu adalah HOAX.
Untuk itu kami sangat setuju terkait pembentukam forum kemahasiswaan. namun saya harap ketika Forum ini terbentuk Jangan matikan kritisisme dan idealisme mahasiswa di Sulbar, tuturnya.
Pudir I Poltekkes kesehatan mamuju Abdul Ganing, S.KM, M.PH dan wakil Ketua 4 STIE Muhammadiyah Mamuju Furwan, S.PdI, M.P.I juga menyampaikan dukungan dan harapannya demi sulbar yang lebih malaqbi.
Dari dialog silaturahmi tersebut ada dua forum yang harus segera dibentuk yakni Forum Perguruan Tinggi dan Forum Khusus Kemahasiswaan.
Selain itu, seluruh pihak berkomitmen untuk sama – sama menjaga stabilitas keamanan di Mamuju.
Kegiatan juga dilanjutkan dengan Do’a bersama yang dipimpin oleh Ustad Mahyuddin dan ditutup dengan foto bersama.|smd.