BANNIQ.Id.Sofifi.Sejak Sulbar masih bersatu dengan Sulsel telah dikenal memiliki Qari dan Qari’ah yang telah mengukir prestasi dalam bidang seni baca Al-Qur’an, baik di tingkat Provinsi,Nasional bahkan Internasional,Seperti KH.Hasan Basri Juara Tilawah MTQ Internasional di Arab Saudi Tahun 1982.
Untuk mengembalikan prestasi tersebut di masa datang, maka pendekatan yang harus dilakukan adalah pengembangan potensi yang dimiliki oleh oleh para Qari,Qari’ah,Hafiz dan Hafizah.
” Qari dan Qari’ah kita dari Sulbar sejak dulu sudah dikenal memiliki potensi di bidang tilawah, saat ini potensi itu juga sangat besar, olehnya untuk mempersiapkan mereka jadi juara ke depan maka, pemerintah harus hadir secara maksimal untuk pengembangan potensi tersebut,” jelas Pengurus LPTQ Sulbar yang juga Oficial STQHN XXVI , H.Sukri Mondang,Selasa (19/10/2021) di lokasi Pemondokan Kafilah Sulbar kota Sofifi.
Lebih jauh muballig kondang di Mamuju ini, mendeskripsikan perlunya kehadiran pemerintah secara maksimal untuk pengembangan potensi para Qari dan Qari’ah tersebut, melalui supporting anggaran yang cukup untuk mendukung semua program pengembangan baik even STQ maupun MTQ baik di tingkat Kabupaten maupun Provinsi.
” Selama ini dukungan anggaran dari Pemerintah untuk pengembangan potensi anak-anak kita baik bidang tilawah maupun hafiz sudah cukup , namun masih perlu ditingkatkan, terutama sentuhan kepada mereka agar tetap bersemangat untuk meraih prestasi,” imbuhnya.
Untuk pelaksanaan STQHN XXVI di Sofifi tahun ini, sesuai potensi yang ditunjukkan oleh pesera lomba dari Sulbar, kata H.Sukri mondang, Sulbar sebetulnya berpotensi menyabet juara,di beberapa cabang lomba seperti tilawah anak, dan dewasa maupun cabang lomba lain.
” Penampilan anak-anak kita sudah maksimal di Even STQHN ini, semangat mereka luar biasa untuk tampil secara maksimal, dan kita berharap pada saat penutupan nanti Sulbar juga disebut,” imbuhnya.
Terkait pengembangan yang lebih optimal, kata Pejabat di Kanwil Kemenag Sulbar ini, Pemerintah dalam hal ini Pemprov,Kemenag dan stake holder seperti LPTQ perlu melakukan pemetaan potensi perkabupaten agar pengembangannya lebih total dan terarah. Misalnya kata Sukri untuk tilawah konsennya di Kabupaten Polman dan Majene, cabang lain seperti Hifzil dan cabang lainnya dipusatkan di Pasangkayu,Mateng maupun Mamuju dan mamasa.
” Untuk pengebangan yang lebih terarah, kita perlu lakukan pemetaan potensi, misalnya Polman dan Majene yang sejak dulu terkenal untuk tilawah, cabang lain seperti Hifzil, 1,5,10,20 dan 30 jus maupun cabang lomba lainnya di kabupate lain seperti Pasangkayu,Mateng Dan Mamuju juga Mamasa,” pungkasnya.
Pewarta/Editor: Abd.Samad