BANNIQ.Id.Sulbar.Rekonstruksi (Pembangunan kembali-red) gedung pasca diguncang gempa Magnitudo 6.2 tanggal 15 Januari lalu di Mamuju dan Majene, yang saat ini telah dilakukan untuk beberapa gedung fasilitas umum dan Pemerintahan, dinilai urgen untuk dilakukan pengawasan baik lembaga teknis dalam hal ini Balai Cipta Karya maupun komponen masyarakat seperti NGO. Pengawasan tersebut diperlukan untuk memastikan kualitas bangunan tersebut berstandar tahan gempa, mengingat Sulbar sebagai Zona Ring Fire( daerah yang rentan tehadap bencana).
Lembaga Manakarra Aktifis Club(MAC) sebagai NGO yang konsen terhadap pemberdayaan dan Perlindungan Masyarakat baik dari aspek sosial maupun ekonomi, merealisasikan kepeduliannya terhadap aspek keselamatan masyarakat sebagai bahagian dari mitigasi bencana, akan membentuk timsus pengawas Rekonstruksi Pasca Gempa.
” Berangkat dari kepedulian untuk keselamatan masyarakat terhadap ancaman bencana gempa bumi yang setiap waktu dapat terjadi, NGO kami akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan rekonstruksi gedung pasca gempa baik di Mamuju maupun di Majene, kita ingin memastikan bangunan-bangun tersebut terutama fasilitas umum yang direcovery dengan kualitas standar tahan gempa,” ungkap Presiden MAC Yoga S Bahri,Jum’at (6/8)
Untuk maksimalnya fungsi pengawasan yang akan dilaksanakan oleh MAC jelas Yoga, pihaknya akan melibatkan dan bekerjasama dengan ahli konstruksi yang akan bekerja bersama tim MAC untuk melaksanan fungsi pengawasan tersebut dengan tetap berkordinasi dengan lembaga teknis seperti balai cipta Karya.
” Jadi MAC akan melakukan fungsi pengawasan tersebut secara mandiri dengan melibatkan personil yang paham konstruksi, kita tetap akan berkordinasi dengan Balai Cipta Karya, data hasil pengawasan kita nanti bisa menjadi bahan komparasi dengan pihak balai”, imbuhnya.
Ditambahkan, inisiasi pengawasan MAC untuk kgiatan rekonstruksi tersebut bukan berarti meragukan kinerja dari Pelaksana konstruksi yang sebahagian besar dilaksanakan oleh BUMN, namun poin pentingnya kolaborasi pelaksana teknis dan komponen masyarakat untuk memastikan kualitas bangunan tersebut berkualitas tahan gempa.
” Inisiasi pengawasan Konstruksi Pasca Gempa ini, bukan kita meragukan Kualifaid pelaksana konstruksi, tapi poinnya adalah kolaborasi Lembaga dan Pelaksana teknis dengan NGO kami yang ingin memastikan kualitas bangunan rekonstruksi tersebut berstandar tahan gempa, yang tentunya dapat lebih meminimalisir dampak dan korban jika gempa terjadi, ” simpulnya.|asd