BANNIQ.Id, Mamuju — Dari balik rimbun perkebunan di Kecamatan Tommo, Sulawesi Barat, geliat perubahan kian terasa. Jalan yang dahulu hanya berupa jalur tanah berlubang, serta jembatan kayu seadanya, pelan-pelan berubah menjadi akses yang layak dilintasi. Perubahan ini bukan terjadi begitu saja—di baliknya ada tangan dingin program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Manakarra Unggul Lestari (PT MUL).
Selama setahun terakhir, perusahaan kelapa sawit itu kembali memperkuat komitmennya membangun infrastruktur wilayah pedalaman. Salah satu fokusnya adalah membenahi jembatan-jembatan yang menjadi jalur vital penghubung antar-desa dan akses produksi sawit masyarakat.
Dahlan Farahat, General Manager PT MUL, menyebut bahwa pembangunan infrastruktur ini telah membawa dampak yang sangat dirasakan warga Tommo.
“Warga yang selama ini kesulitan mengangkut hasil panen dari wilayah pedalaman kini merasakan manfaat setelah PT MUL membuka akses jalan secara berkala,” ujarnya, Rabu (3/12/2025).
Program CSR tersebut dinilai membantu memperlancar mobilitas tandan buah segar (TBS) masyarakat, yang sebelumnya kerap terkendala kerusakan jalan dan akses jembatan yang tidak memadai.
Untuk memastikan jalur distribusi tetap berjalan lancar, PT MUL secara rutin melakukan pembukaan dan perbaikan jalan setiap enam bulan sekali. Hingga kini, lima jembatan telah selesai dibangun, sementara peningkatan jalan desa telah mencapai sekitar 70 kilometer di berbagai titik di Kecamatan Tommo.
Jika ditarik sejak awal kehadirannya, kontribusi PT MUL bahkan jauh lebih besar.
Perusahaan ini tercatat telah membangun dan memperbaiki infrastruktur jalan hingga 200 kilometer yang tersebar di sejumlah desa. Akses yang lebih layak tak hanya memudahkan angkutan hasil panen, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi warga sekitar.
Di tengah hamparan kebun sawit, jembatan-jembatan baru itu berdiri seperti tanda bahwa pembangunan bukan hanya soal angka, tetapi tentang membuka jalan bagi masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Tommo./asd
