Menyingkap Surga Tersembunyi di Pasangkayu

Facebook
WhatsApp
Twitter
Hutan Mangrove di Muara Pasangkayu(photo:hendi)

BANNIQ.Id, Pasangkayu–Kabupaten  Pasangkayu terletak di bagian ujung utara Sulawesi Barat (Sulbar), Pasangkayu berbatasan langsung dengan kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Salah datu potensi andalan yang dimiliki Kabupaten pasangkayu sebagai penggerak ekonomi  dan pemasok PAD yakni kelapa sawit, lahan sawit yang ada di Kabupaten yang mulanya bernama Mamuju Utara  ini tersebar di beberapa kecamatan seperti Sarudu, Dapurang, Baras, Duripoku, dan  Tikke Raya. Besarnya potensi kelapa sawit  di Kabupaten ini, menjadikannya sebagai salah satu  daerah penghasil kelapa sawit terbesar di pulau Sulawesi.  

Selain sebagai penghasil sawit terbesar, kabupaten Pasangkayu juga berada di wilayah pesisir, tak heran jika Pasangkayu memiliki begitu banyak potensi wisata pantai.

Berbicara keindahan pantai di Kabupaten Pasangkayu tentu tak ada ujungnya, banyak sekali pantai-pantai menawan yang bisa dinikmati keindahannya, seperti pantai tanjung Pasangkayu, pantai koa-koa, pantai batu Oge, dan wisata pantai lainnya yang sudah terkelola dan dikenal sebagian besar wisatawan.

Akan tetapi masih banyak pula pantai memiliki potensi wisata yang belum terjamah sama sekali sehingga belum diketahui oleh para wisatawan, salah satunya hutan mangrove.

Hutan mangrove atau disebut juga hutan bakau adalah hutan yang tumbuh di air payau, dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh dimana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik.

Hutan mangrove yang terletak di muara sungai Pasangkayu yang membatasi kelurahan Pasangkayu dan Desa Ako ini, sangat memiliki potensi untuk dikembangkan atau dijadikan sebagai sarana tempat wisata.

Tempatnya mudah dijangkau, hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2 menit dari Bundaran Smart Kota Pasangkayu dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat, sudah bisa mencapai lokasi hutan mangrove tersebut.

Gugusan mangrove atau pohon bakau Pasangkayu tumbuh di bibir pantai yang berdekatan dengan muara sungai Pasangkayu, dengan  eksotis yang dimiliki, namun belum dilirik untuk dikembangkan, sehingga ia seperti surga tersembunyi.

Sungai Pasangkayu adalah sungai yang dikenal cukup ekstrim, yang mana sesekali buaya sungai ini menampakkan dirinya ke permukaan.

Menariknya, Hutan bakau yang berada di pantai Pasangkayu ini dapat dikembangkan menjadi wahana wisata mangrove sekaligus wisata alam penangkaran buaya.

Penangkaran adalah upaya melalui perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran tumbuhan dan satwa liar dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.

Jadi, ketika hutan mangrove dikembangkan menjadi wahana wisata dan dilakukan penangkaran buaya disekitar wahana wisata mangrove tersebut, ini akan menjadi daya tarik tersendiri untuk dikunjungi para wisatawan lokal maupun luar.

Wisata mangrove merupakan suatu pilihan yang terbaik karena dapat menunjukkan potensi dari ekosistem hutan mangrove dengan keunikan sumber daya alamnya kepada wisatawan agar mereka tertarik berkunjung.

Dimana pembangunan wisata mangrove berupa pemanfaatan dari ekosistem hutan mangrove melalui kegiatan wisata dengan melibatkan warga sekitar bisa meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan mereka.

dalam pengembangan wisata mangrove berupa pelaksanaan program wisata yang dapat memberikan pemahaman serta pandangan baru kepada pengunjung akan pentingnya melakukan pelestarian ekosistem hutan mangrove.

Laporan : Hendi Rusli

Informasi Lainnya