POLMAN MENUJU SMART CITY “Peluang Dan Tantangan”
Oleh. DR. Aco Musaddad.HM
Kadis Kominfo SP Polewali Mandar.
Smart City (SC) merupakan sebuah kota yang dapat meningkatkan kualitas hidup warganya, menciptakan lingkungan yang lebih baik, serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan teknologi dan informasi (TIK) diintegrasikan untuk meningkatkan kualitas hidup warganya dan efesinsi pengelolaan kota.
Lalu bagaimana konsep SC?
Secara rinci kota dikatakan SC jika memenuhi beberapa kriteria ini diantaranya :
Pertama : Kota yang memanfaatkan teknologi.
SC menggunakan teknologi, seperti sensor, internet of things (IoT), dan tata analytics, untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang berbagai aspek kota, seperti transportasi, lingkungan, energi, dan layanan publik.
Kedua : Kota yang Efesien.
Dengan informasi yang akurat dan real-time, smart city dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan efesiensi layanan publik.
Ketiga : Kota yang Responsif.
Kota yang mampu merespon kebutuhan dan masalah yang muncul di masyarakat dengan cepat dan tepat, melalui sistem peringatan dini bencana atau layanan transportasi yang lebih baik.
Keempat: Kota yang Berkelanjutan.
SMART CITY juga fokus pada berkelanjutan lingkungan, dengan mendorong menggunakan energi terbarukan, pengelolaan sampah yang efesien, dan praktek pembangunan yang ramah lingkungan.
Kelima : Kota yang melibatkan masyarakat.
Melibatkan atau partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan pengambilan keputusan.
Tantangan SC Ditinjau Dari Berbagai Aspek
Infrastruktur digital yang tidak merata, keamanan data dan privasi, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM), biaya implementasi yang tinggi, kesenjangan digital, perubahan budaya dan adopsi teknologi, kerjasama lintas sektor, tata kelola da regulasi serta keberlanjutan.
Langkah yang Dilakukan
Berbagai upaya yang telah maupun sedang dilakukan untuk menjadikan Polewali Mandar menjadi Kota SC
Pertama : Pelayanan Publik Digital.
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Polewali Mandar telah mencapai 3,88 pada tahun 2024, menjadikan Polman sebagai kabupaten terbaik (Non Pemerintah Kota) di Indonesia Timur. Aplikasi Halo ASSAMI yang merupakan sistem layanan aduan masyarakat yang terintegrasi yang akan dilaunching tahun ini (2025).
Kedua : Pengelolaan layanan publik digital.
Polewali Mandar telah melakukan pelayanan publik Digital di berbagai sektor layanan, mulai dari kependudukan, perbankan, pelayan satu pintu, kepegawaian, perindustrian dan perdagangan, dan lain-lain.
Ketiga: Pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan sampah sudah dimulai dengan memanfaatkan TPST3R, daur ulang dan kedepannya akan menggunakan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan.
Keempat. Pembelajaran Digital.
Di sekolah-sekolah sudah sebagian besar menggunakan pembelajaran Digital, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekolah.
Langkah lain yang sedang ditempuh adalah menangani desa yang masih Blankspot, dan komitmen pemerintah kabupaten, propinsi maupun pusat untuk berkolaborasi menangani desa-desa yang masih Blankspot.
Tentunya masih banyak yang perlu dibenahi untuk menjadikan Polman menjadi Smart City.(Diramu dari berbagai sumber)