Jumat, Oktober 4, 2024

Progres Pembangunan Bendungan Budong-Budong 40%, Target Selesai Akhir Desember 2024

- Advertisement -

BANNIQ.Id. Sulbar. Salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ada di Sulbar yakni proyek pembangunan bendungan Budong-budong yang menelan, anggaran Rp 1 Triliun,kini makin dipacu pengerjaannya, berdasarkan evaluasi dan monitoring yang dilakukan oleh pihak Balai Wilayah Sungai Wil III Palu, progres pelaksanaan pekerjaan sudah berkisar 40%.

“Progres pembangunan bendungan Budong-budong sudah 40 %, moga tidak hambatan, akhir bulan duabelas tahun 2024 kita target selesai, dan kita masih terus on proses, hanya mungkin agak terganggu karena cuaca , curah hujan yang agak tinggi di lokasi yang turut berpengaruh,” jelas Ka Balai Wilayah Sungai (BWS) III Palu, Dedi Yudha Lesmana,ST;MT, Jum’at(9/8/24).

Mega proyek ini diharapkan dapat memberi manfaat besar terhadap masyarakat terutama para petani di wilayah sekitar bendungan tersebut.

Untuk itu Presiden RI Joko Widodo, berharap proyek tersebut dapat diresmikan sebelum berakhir masa jabatannya.Namun sesuai fakta dan progres di lapangan sepertinya harapan tersebut sulit diwujudkan.

” Kemungkinannya tidak bisa karena bendungan Budong-budong itu pembangunannya kompleks, artinya semua ada tahapan, bisa kita paralel tapi ada titik krusial yang memang harus menunggu pekerjaan lainnya, seperti timbunan di tanggul utama, karena jika hal itu dilakukan secara tergesa-gespa dan ceroboh dampaknya akan membahayakan masyarakat,” imbuh dedi.

Olehnya sambung Dedi, untuk menghasilkan pekerjaan yang baik dan aman untuk pembangunan Bendungan Budong-budong harus dilakukan dengan kehati-hatian dan tetap berhitung dengan waktu serta disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang ada.

” Pada prinsipnya pembangunan bendungan Budong-budong harus dilakukan dengan kehati-hatian, tetap berhitung dengan waktu yang disesuaikan dengan tahapan-tahapan yang ada, bisa dilakukan paralel yang penting bangunan yang terpisah dengan kegiatan pekerjaan lain,” pungkasnya.|***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: