Sabtu, Desember 7, 2024

Tim FIK UNM Selesai Lakukan Tes Pengukuran Atlit Sulbar , Begini Hasilnya

- Advertisement -
Ketua Tim Tes Pengukuran Altlit Sulbar, Prof.Dr.Andi Ikhsan,M.Kes;I.PO. bersama ketua KONI Sulbar,H.Abd.Hamid,Bc.Ku.(photo:bnq)

BANNIQ.Id.Sulbar. Tes pengukuran untuk atlit Sulbar yang akan berlaga di PraPON dan PON tahun 2020 di Papua, yang dilakukan oleh tim ahli dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makasar (UNM) yang dipimpin oleh Prof.Dr.Andi Ikhsan,M.Kes.I.PO, hari ini,Sabtu(7/12)2019), di hotel Grand Mutiara Mamuju, yang diikuti 50 atlit dari 14 Cabor,dipantau langsung Ketua KONI H.Abd.Hamid,B.CK.u dan Wakil Ketua bidang pembinaan prestasi atlit,Drs.H.Rizal Sirajuddin.

Prof.Dr. Andi Ikhsan menjelaskan pada awak media usai memimpin tes pengukuran, bahwa harapan dari tes yang dilaksanakan bersama timnya bekerjasama Dengan KONI Sulbar tersebut, untuk meningkatkan prestasi atlit yang dimiliki Sulbar,dimana pada PON Di Jabar Sulbar berada pada papan bawah, urutan 34 dari 34 Provinsi.

” Kita berharap dari kegiatan ini, prestasi atlit Sulbar akan lebih meningkat, paling tidak bergeser dari posisi terakhir waktu PON di Jabar, dari hasil pengukuran ini akan menjadi parameter untuk pembinaan atlit,kita akan share kepada para coach tentang hasil awal pengukuran yang kita akan tindak lanjuti dengan analisis,” Papar Mantan WR II UNM ini.

Ketua Tim Tes Pengukuran Atlit Sulbar,Prof.Dr.Andi Ikhsan,M.Kes;I.PO.bersama bendahara KONI Sulbar,Muh.Armin(photo:bnq)

Dengan pendekatan pengukuran yang dilakukan, karena terkait dengan pengembangan cabor dan atlit, memang kata Prof.A.Ikhsan, harus scientific.

” Terkait pengembangan cabor dan atlit pendekatannya memang harus scientific,harus diukur haru berpatokan pada data,dak boleh lagi kita mengarang-ngarang,” Timpalnya.

Dengan pendekatan scientific tersebut, sambung mantan Dekan FIK UNM ini, Pemprov Bersama KONI Sulbar juga bisa melakukan pemetaan olah raga unggulan, yang selanjutnya dapat menyusun perencanaan strategis untuk peningkatan prestasi atlit.

Salah satu item tes pengukuran untuk atlit Sulbar,(photo:bnq)

” Dari pendekatan ini pula, akan dapat menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan strategis peningkatan prestasi atlit, yang diawali dengan pemetaan olah raga Unggulan di Sulbar, dari itu pula, akan dapat dideteksi mana atlit yang bisa berada pada posisi,utama,madya,Pratama maupun atlit potensial,” Lugasnya.

Dari rangkaian tes pengukuran fisik dengan peralatan tes yang dibawa oleh Tim,yang antara lain tes power, tes keseimbangan,tes kecepatan dan tes kekuatan fisik, lanjut Prof.Andi Ikhsan, secara umum masih berada pada level standar yang semestinya dimiliki oleh atlit, apalagi sebahagian sudah ada yang dinyatakan lolos untuk mengikuti PON di Papua.

” Ini pre tes yang selanjutnya kita akan lakukan analisis by cabor dan by atlit, namun secara umum di item tes terakhir tadi, baru rata- rata berada pada level 8 yang idealnya bagi atlit yang sudah siap untuk bertanding di PON semestinya sudah berada pada level 10 ke atas, namun ada juga beberapa atlit yang sudah bagus sesuai standar level, seperti atlit cabor dayung dan takraw,” Timpalnya.

Ditambahkan tenaga ahli Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti ) wilayah Sulawesi ini, kekuatan fisik bagi seorang atlit berperan sangat penting untuk peningkatan prestasi atlit tersebut.

” Sebaik apapun teknik yang dimiliki oleh atlit, jika fisiknya tidak bagus akan susah juga meraih prestasi yang baik,meskipun ada yang perlu digaris bawahi, bahwa memang ada cabor yang tidak terlalu penting kekuatan fisik,seperti cabor catur,Briks dan Pentaque, tetapi tetap dibutuhkan fisik yang baik,karena mereka juga duduk lama saat menghadapi meja catur,” Pungkasnya.|asdar

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: