BANNiQ.Id.Sulbar. Pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Sulawesi Barat,terus. Digalakkan sebagai solusi untuk meminimalisir masalah-masalah kesehatan yang masih dihadapi oleh Masyarakat Sulbar.
Untuk tahun 2020 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, kembali menyusun program strategis bidang kesehatan yang sebahagia besar juga telah berjalan di Tahun 2019 ini.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, dr.Hj.Indahwati Nursyamsi,M.Kes, Selasa,(21/5/2019) menjelaskan bahwa arahan program kesehatan untuk tahun Anggaran 2020, dengan tema Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yakni pembangunan sumber daya manusia untuk meningkatkan daya saing wilayah.
” ada lima program yang masih jadi prioritas kita untuk tahun 2020, yakni peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan, percepatan penurunan Stunting,peningkatan kesehatan ibu dan anak, serta pencegahan dan pengendalian penyakit, penyediaan pendidikan yang berkualitas dan merata di daerah serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan,” Urai dokter indah,sapaan karib dokter Indahwati.
Untuk melaksanakan program tersebut, sambung Indah, Dinas Kesehatan Provinsi sesuai fungsinya yang meliputi Kapasity Building, Monitoring dan Evaluasi dan Pembinaan yang diselaraskan dengan visi Gubernur/wakil gubernur yakni peningkatan SDM yang bekualitas.
Untuk itu, lanjut dokter indah dengan pelaksanaan fungsi tersebut menjadi dasar untuk mengintervensi program yang menjadi prioritas seperti Penurunan angka Kematian Ibu dan anak yang masih tinggi di Sulbar.
” Masalah kesehatan yang masih menjadi prioritas kita untuk penanganannya, yakni Penurunan angka kematian ibu dan anak yang masih dinilai tinggi di Sulbar,” Imbihnya.
Guna memaksimalkan program tersebut tambah dokter indah, intervensi yang dilakukan oleh Dinkes antara lain, peningkatan dan pembinaan kesehatan ibu dan anak, break down program ke Kabupaten serta penerapan program save ibu hamil melalui pendampingan ibu hamil hingga ke fase untuk melahirkan.
” Kemudian untuk mengontrol kondisi kesehatan ibu selama kehamilan kita juga terkandung aplikasi, dari aplikasi ini kita bisa melihat skor kesehatannya, melalui aplikasi ini juga kita bisa mengetahui kondisi ibu hamil bila berada dalam kondisi berbahaya yang tidak memungkinkan melakukan persalinan di Puskesmas misalnya,” timpalnya.
Selain dari aspek monitoring, Untuk menurunkan angka kematian ibu dan anal di Sulbar juga diimplementasikan melalui peningkatan Sarana dan prasarana kesehatan yang menunjang.
” hal ini terkait juga dengan keinginan gubernur untuk mendirikan Rumah sakit ibu dan anak, sebagai upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak, tahun lalu sudah diminta ke kabupaten untuk pembangunannya, Pemprov siapakan lahannya, namun tidak direspon, jadi mungkin yang akan dijadikan rumah sakit ibu dan anak, adalah bangunan rumah sakit daerah Pemprov Sulbar yang lama,” tandasnya.
Masih kata dokter Indah, prgram penunjang penurunan angka Kematian Ibu dan Bayi yang juga dicanangkan Dinkes Provinsi yakni program DPTK. Program DPTK bertujuan untuk memudahkan masyarakat yang berada di daerah terpencil dan kepulauan yang akses kesehatannya jauh.
” Untuk memaksimalkan program DPTK ini, tahun ini kita menganggarkan pengadaan mobil bus yang dilengkapi dengan prasarana kesehatan di dalamnya, sehingga misalnya ada ibu yang hendak melahirkan dan diperlukan tindakan kesehatan misalnya operasi ringan, bisa dilakukan di atas mobil tersebut tanpa harus merujuk rumah sakit,” Pungkasnya|smd.