BANNIQ.Id. Majene. Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat, Ika Lisrayani, SS.,M.Si., dan Kepala Cabang Dinas Wilayah I Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Roslina, S.Pd.I.,MM., turut menghadiri Festival Sipamandar 2024. Acara yang berlangsung belum ama i ini diselenggarakan di Lapangan Betteng Pamboang, Kabupaten Majene. Festival ini mengusung tema “Jejak Jalur Pelayaran Rempah Majene 2024” untuk merayakan kekayaan sejarah maritim Majene dan perannya dalam perdagangan rempah-rempah di Nusantara.
Tema festival tahun ini dipilih untuk menekankan signifikansi Majene sebagai pusat perdagangan rempah-rempah yang memiliki peran strategis dalam sejarah maritim Nusantara. Berbagai acara menarik digelar selama festival, menggambarkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Majene serta sejarah maritimnya.
Salah satu acara utama festival adalah upacara pembukaan yang menampilkan ritual tradisional “Mapparondong Lopi”, yaitu penurunan kapal atau perahu ke laut sebagai bentuk penghormatan kepada alam. Ritual ini bukan hanya sebagai tradisi, tetapi juga simbol dari hubungan harmonis antara manusia dan lingkungan laut yang telah lama terjalin di Majene.
Festival ini juga diisi dengan pameran instalasi seni yang menonjolkan berbagai komoditas rempah Majene. Pengunjung dapat melihat berbagai produk rempah yang menjadi bagian penting dari sejarah dan ekonomi. Lomba perahu yang melibatkan nelayan lokal turut meramaikan suasana festival, memperlihatkan keterampilan dan tradisi maritim yang telah ada turun-temurun.
Kegiatan lainnya termasuk sajian kuliner khas rempah yang memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk mencicipi keanekaragaman rasa dari bahan rempah. Selain itu, festival ini juga mengadakan seminar internasional dan pertemuan saudagar yang menghadirkan peneliti, sejarawan, dan ahli maritim untuk mendiskusikan jejak pelayaran rempah di Majene serta dampaknya terhadap sejarah dan peradaban.
Ahmad Djamaan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Majene, mengungkapkan bahwa festival ini tidak hanya bertujuan untuk hiburan tetapi juga sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. “Festival ini menjadi wadah untuk memperkenalkan dam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya rempah dalam sejarah peradaban Majene. Kami berharap acara ini dapat memperkuat kesadaran dan kebanggaan terhadap warisan budaya serta sejarah maritim yang dimiliki oleh daerah ini,” ujarnya.
Dengan serangkaian acara yang menarik dan penuh makna, Festival Sipamandar 2024 diharapkan dapat semakin memperkenalkan kekayaan budaya dan sejarah Majene kepada publik luas serta memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian dan pengembangan budaya lokal.