Jumat, Oktober 4, 2024

BPS Sulbar Gelar Sosialisasi SBH Sebagai Dasar Perhitungan Inflasi

- Advertisement -

Kepala BPS, Tina Wahyufitri Saat Menyampaikan Materi Sosialisasi Survei Biaya Hidup(SBH)

BANNIQ.Id. Sulbar. Mengawali tahun baru BPS Provinsi Sulawesi Barat, menyelenggarakan kegiatan sosialisasi hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022. Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Diskominfopers Sulbar, Bappeda Sulbar, dan sejumlah wartawan Sulbar.

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Barat, Tina Wahyufitri menyampaikan materi mengenai hasil SBH 2022 yang menjadi dasar dalam menghitung inflasi yang akan dirilis setiap bulannya oleh BPS, dimulai dari bulan Januari 2024.

Tina menggambarkan, SBH 2022 dilaksanakan untuk menangkap perubahan pola konsumsi masyarakat dari   tahun   2018   hingga   tahun   2022.   Faktor-faktor   seperti   perkembangan teknologi, krisis, dan dinamika pasar menjadi alasan pelaksanaan survei ini.

Tina menjelaskan, bahwa SBH menjadi kunci penting dalam menghasilkan data inflasi yang akurat, karena bobot komoditas yang digunakan dalam perhitungan inflasi diperoleh dari hasil survei ini.

Sedang untuk SBH kata Tina memiliki 4 Tujuan pokok yang meliputi Hasil SBH 2022 mencakup paket komoditas, diagram timbang, dan Indeks Harga Konsumen tahun dasar 2022. Cakupan survei ini melibatkan 150 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, termasuk dua kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat, yaitu Mamuju dan Majene.

Dibandingkan  dengan  SBH  2018,  cakupan  wilayah  dan  sampel  rumah  tangga secara   nasional   mengalami   peningkatan  signifikan,   dari   90   kabupaten/kota menjadi 150 kabupaten/kota, dan dari 141.600 rumah tangga menjadi 240.000 rumah tangga.

Kedua Pola Konsumsi dan Perubahan Bobot Nilai Konsumsi BPS Sulbar, kata Tina perubahan pola konsumsi masyarakat Sulawesi Barat selama 4 tahun terakhir. Terjadinya pergeseran preferensi dan prioritas dalam mengkonsumsi barang dan jasa menjadi latar belakang dilakukannya SBH 2022.

Hasil Diagram Timbang SBH 2022 menunjukkan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau masih mendominasi pola konsumsi masyarakat Sulawesi Barat, dengan bobot sebesar 38,02 persen.

Baca Juga >>   PMI Mateng Gelar Workshop Pembina PMR untuk Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan

Tujuan ketiga Perbedaan Pola Konsumsi Antar Kabupaten Kepala  BPS  Sulbar,  pada posisi ini Tina  menyoroti  perbedaan  pola  konsumsi antara kabupaten Majene dan Mamuju. Masyarakat di kabupaten Majene lebih memprioritaskan konsumsi kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, sementara masyarakat di Mamuju cenderung lebih konsumtif terhadap barang dan jasa lainnya, Kemudian yang terakhir komoditas dengan bobot Tertinggi.

Di akhir acara Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri menutup materi dengan menyampaikan bahwa hasil SBH 2022 akan digunakan pada penghitungan Inflasi Januari 2024 yang akan dirilis   pada   tanggal   1   Februari   2024.   Diharapkan   hasil   survei   ini   dapat memperbarui bobot komoditas dan meningkatkan kualitas data inflasi.

“Kami berharap  sosialisasi  ini  dilaksanakan dengan  harapan  agar  informasi  yang  disampaikan dapat dipahami dan bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.I***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: