BANNIQ.Id. Majene. – Koordinator Wilayah (Korwil) BEM Nusantara Sulawesi Barat (Wilayah Koordinasi Majene) hari ini menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Kabupaten Majene. Aksi ini mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas dan menindak tegas praktik-praktik ilegal terkait dugaan penyimpangan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, penimbunan, serta penjualan ilegal di wilayah tersebut.
Aksi yang berfokus pada dugaan pelanggaran di dua lokasi spesifik, yakni SPBU Rangas dan SPBU Lembang Majene, ini dipimpin langsung oleh Jenderal Lapangan Ferdy, yang juga merupakan Koordinator Wilayah BEMNUS Mamasa.
Massa aksi menyuarakan keresahan masyarakat atas kelangkaan dan antrean panjang BBM yang diduga kuat disebabkan oleh praktik penyelewengan tersebut.
Dalam orasinya, BEM Nusantara membawa tiga tuntutan utama yang ditujukan kepada pihak terkait:
Mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera mengusut tuntas dan menindaklanjuti dugaan pelanggaran pendistribusian BBM, penimbunan, serta penjualan ilegal di Pertamina Kabupaten Majene.
Menuntut Pencopotan Jabatan terhadap SBM Pertamina Sulbar dan Ketua Hiswana Migas Sulbar sebagai bentuk pertanggungjawaban atas lemahnya pengawasan dan kelalaian yang terjadi di lapangan.
Menuntut Sanksi Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) atau pencabutan izin operasional terhadap SPBU Rangas dan SPBU Lembang Majene, yang diduga kuat terlibat dalam penimbunan dan melayani pengisian BBM bersubsidi ke jeriken tanpa adanya izin resmi.
Jenderal Lapangan Ferdy dengan tegas menyatakan bahwa BEM Nusantara tidak mempermasalahkan penyaluran BBM kepada pihak yang berhak, seperti nelayan berizin atau kendaraan umum.
“Namun, kami menolak keras praktik ilegal, penimbunan, dan penjualan ilegal yang menyebabkan antrean panjang dan kerugian bagi masyarakat Majene,” tegas Ferdy.
Massa aksi diterima oleh perwakilan dari Polres Majene, yaitu KBO Reskrim Bapak Ahmad. Menanggapi tuntutan mahasiswa, KBO Reskrim Ahmad menyatakan kesiapan pihak kepolisian Polres Majene untuk memantau dan menindaklanjuti secara hukum. Ia menjanjikan penindakan tegas jika dugaan penimbunan dan pelanggaran yang terjadi di SPBU Majene tersebut terbukti kebenarannya.
Menyambut respons dari kepolisian, Jenderal Lapangan Ferdy menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mengawasi realisasi janji penindakan tersebut. Pihaknya memberikan peringatan keras bahwa komitmen Polres Majene harus segera diwujudkan dengan langkah konkret.
“Kami catat komitmen dari Polres Majene. Namun, jika janji penindakan ini tidak ditindaklanjuti secara konkret dalam waktu dekat, kami pastikan BEM Nusantara akan kembali mengelar aksi jilid 2 dengan massa yang lebih besar,” pungkas Ferdy./ham/asd.



