BANNIQ.Id.Majene – Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun, berita duka datang dari civitas akademika Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Dosen yang juga pendiri Unsulbar, Ahmad Zamad, M.AP meninggal dunia, Kamis (11/06/2020).
Istri almarhum, Arafah menyampaikan, almarhum menghembuskan nafat terakhir, Kamis malam, 11 Juni, jam 19:30 WITA di Majene.
“Menjelang Isya tadi (wafat,-), beliau sakit, insha Allah dimakamkan besok (hari ini Jumat,-),” kata Arafah.
Disamping meninggalkan seorang istri, almarhum juga meninggalkan seorang putri.
Kabar duka atas wafatnya almarhum Ahmad Zamad menjadi perhatian luas dalam dan luar Unsulbar. Di sejumlah group WA dan Facebook ramai ucapan duka cita atas kepergian Ahmad Zamad.
“Almarhum sebagai dosen merupakan sosok yang rendah hati, low profile, ramah dan memiliki loyalitas yang tinggi dalam perjuangan, kami sangat berduka atas kepergian beliau,” kata dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unsulbar, Dr. Umar Sahaf yang juga ketua ILP Unsulbar.
Pejuang Sulbar dan Pendiri Unsulbar
Drs. Ahmad Zamad, M.AP dikenal juga sebagai salah seorang eksponen pejuang pembentukan provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Beliau aktif berjuang menggalang dukungan saat ide pendirian provinsi Sulbar kembali bergulir setelah masuk era Reformasi 1998.
Setelah ikut memperjuangkan berdirinya provinsi Sulbar, almarhum kembali berjuang ikut dalam mendirikan perguruan tinggi Universitas Sulawesi Barat.
“Semoga amal beliau dicatat sebagai amal jariyah selama kita ber-Sulbar dan ber-Unsulbar,” kata ketua jurusan Ilmu Politik Unsulbar, Muhammad, M.Si di WA group.
Almarhum Ahmad Zamad pernah menduduki jabatan sebagai wakil ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) provinsi Sulawesi Barat periode 2009 – 2013, dan sebelum wafat menjabat sebagai kepala UPT Perpustakaan Unsulbar|(*)