Jumat, Oktober 4, 2024

Lambat Dapat Pertolongan, Pasien yang Sempat Ditandu Sejauh 20 KM Akhirnya Meninggal di Mamuju

- Advertisement -

Pasien yang sempat ditandu Untuk mendapatkan perawatan akhirnya meninggal dunia setelah dirujuk ke Mamuju(foto:repro)

BANNIQ.Id.Mamuju. Pasien yang sempat ditandu sejauh 20 KM ke Puslesmas Karataun untuk mendapatkan perawatan atas penyakit yang diderita dikabarkan meninggal dunia di Mamuju, setelah sempat dirawat lanjut di RS Bayangkara Mamuju.

Meninggalnya pasien dibenarkan Kepalq Puskesmas (Kapus) Karataun.

“Benar pak, saat ini persiapan mayat akan dibawa kembali ke kampung, Skarang mayat masih di Mamuju,” jelas Jusdar Yudha,via Wattshapp,Sabtu(3/2/24).

Terpisah kerabat Almarhum, Rianto Asron P yang juga Sekum Sandek Jakarta mengatakan sebelumnya dirinya sudah menyampaikan bahwa pasien dari desa Siraun ditandu karena akses jalan yang tidak memadai, darn hari ini dirinya mrndapat kabar pasien telah meninggal dunia.

” Hari ini saya dapat kabar bahwa pasien tersebut telah meninggal dunia di RS Bhayangkara Mamuju faktor utama adalah keterlambatan pertolongan medis karena akses jalan yang tidak memadai sehingga harus menempu jalan dengan jarak jauh dengan menandu pasien dalam kondisi krisis ” beer Rianto, Sabtu(3/2/24).

Bahkan sebut Rianto, ini bukan kejadian yang baru terjadi tapi sudah terjadi sejak puluhan tahun dari nenek moyang kami bayak pasien meninggal dijalan karena kondisi jln dan kesehatan tidak memadai.

“Dengan adanya musibah tersebut kami merupakan warga dari sana dan keluarga dari warga meninggal )berpesan secara serius pemerintah setempat jadikan sebagai pembelajaran dan perhatian secara khusus oleh pemerintah baik itu dari pemerintah kabupaten maupun Pemprov untuk mengambil tindakan serius/secepatnya terhadap akses jalan masyarakat di 3 desa tersebut yang ada di kecamatan kalumpang,” tandasnya.

Selanjutnya kata Rianto dimna jarak jalan tersebut hanya kisaran 40 KM sehingga sangat memungkinkan diperhatikan karena tidak memakan biaya terlalu bayak dan jalan tersebut juga merupakan jalan poros Mamuju-Toraja.

” Jika diperhatikan pemerintah maka kesehatan, pendidikan kebutuhan masyarakat lainnya akan berjalan dengan baik jika akses jalan bisa memadai dan bisa dilewati kendaraan roda empat,” pungkas Mahasisea di Salah satu PerguruanTinggi di Jakarta ini.|***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: