BANNIQ.Id.Sulbar. Setelah menggelar operasi kepolisian dengan sandi “Zebra 2019” sejak tanggal 23 Oktober hingga 5 Nopember 2019, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Polda Sulbar) menggelar konferensi pers terkait hasil operasi Zebra siamasei 2019.
Konferensi Pers yang berlangsung di Aula Direktorat Lalu Lintas ini dipimpin langsung oleh Wadir Lantas AKBP Yong Ferrydjon, S.I.K, MH di dampingi Ps. Kasi BPKB Akp Recky Wijaya.S.I.K dan Kasubbid PID Iptu Ronald, S.I.K serta dihadiri oleh para perwakilan PJU dan para media, Kamis (7/11/19).
Wadir Lantas AKBP Yong Ferrydjon, S.I.K, MH dalam kesempatannya menyebutkan salah satu indikator terciptanya revolusi mental adalah kondisi lalu lintas yang tertib dan lancar.
Lalu lintas sebagai urat nadi kehidupan sangatlah penting dalam menunjang kehidupan suatu negara. Lalu lintas juga merupakan cerminan suatu negara. Apabila lalu lintasnya tertib, maka Negara tersebut dapat dikatakan tertib.
Melihat kondisi tersebut, tentu perlu dilakukan pembenahan baik dari mentalitas, sudut pandang, maupun kesadaran dan kepatuhan dalam berlalu lintas.
Polri khususnya Polantas bersama Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat berdasar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Llintas dan Aangkutan Jalan.
Oleh karena itu, dianggap perlu untuk dilaksanakan Operasi Kepolisian bidang lalu lintas untuk mewujudkan negara yang tertib dan berevolusi dari segi mental masyarakatnya melalui Operasi Kepolisian Terpusat dengan Sandi Operasi “ Zebra 2019”, tuturnya.
Pelaksanaan operasi Zebra di wilayah hukum Polda Sulawesi Barat sendiri mengedepankan gakkum secara humanis diimbangi giat Premtif dan Preventif guna meningkatkan kamseltibcar lantas yang lebih baik, Sambungnya.
Dari data hasil operasi yang disebutkan, Pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan lalu lintas tahun ini mengalami peningkatan disebabkan bebeberapa faktor yaitu kurangnya kesadaran hukum pada pemakai jalan untuk mentaati peraturan lalu lintas ditambah lagi sarana dan prasarana jalan yang kurang memadai sedangkan jumlah pertumbuhan penduduk untuk Provinsi Sulbar semakin meningkat.
Disebutkan perbandingan data pelanggaran dan kecelakaan tahun 2018 dan tahun 2019 mengalami peningkatan sebanyak 500 Kasus. Di tahun 2018 tercatat 1.267 dan tahun 2019 meningkat sebanyak 1.767 kasus.
Sementara untuk data kecelakaan naik 18 kasus dimana pada tahun 2018 hanya 1 (satu) kejadian sedangkan ditahun ini kecelakaan melonjak menjadi 19 kasus ditambah dengan korban yang meninggal dunia sebanyak 4 orang, luka berat 4 orang, luka ringan 25 orang dan kerugian materil sebanyak Rp.35.100.000.
Kegiatan ini juga diisi dengan tanya jawab terkait perkembangan dan situasi lalu lintas di Sulawesi Barat sebagai upaya untuk mewujudkan solusi agar kamseltibcar lebih terkontrol dan kondusif.
Kabid Humas AKBP Hj. Mashura ditempat yang berbeda mengatakan agar pelaksanaan operasi Zebra kedepan lebih baik lagi, dalam penindakan tujuh prioritas pelanggaran lalu lintas yang dapat berpotensi penyebab laka lantas maka akan ditindak lanjuti dengan kegiatan rutin sehingga dapat mengurangi kejadian laka lantas di wilayah Polda Sulbar.|hms.asdar