BANNIQ.Id.Mamuju. Issu politik yang menggelinding di Mamuju sebagai Ibukota Provinsi Sulbar, selalu menarik untuk dibincang dan dikaji, karena perhelatan politik yang terjadi menjadi Patron untuk melihat bagaimana Mamuju ini dikembangkan oleh pemimpin pilihan rakyat di setiap kontestasi politik.
Tahun 2020, merupakan tahun yang akan menandai proses Demokrasi untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Untuk Periode 2020-2025. Tahapan dari pilkada ini, diperkirakan akan mulai digulir September tahun ini.
Meskipun, tahapan tersebut belum bergulir saat ini, di medsos dan beberapa media daring telah mengulik informasi tentang kandidat yang kemungkinan akan bersaing di Pilkada Mamuju. Sang petahana saat ini, Habsi Wahid dan Irwan Satyaputra Pababari, masih menjadi issu sentral, dengan kompetensi individu dan kekuatan politik yang dimiliki keduanya, dan telah sukses bersama menakhodai Kabupaten Mamuju empat tahun terakhir. Selain kedua Tokoh ini, nama Sutinah Suhardi juga menjadi tokoh yang belakangan mendapatkan respon yang cukup besar dari masyarakat Mamuju, untuk Maju sebagai salah satu kandidat Bupati Mamuju. Nama Sutinah,tentu tak terlepas dari nama besar Ayahnya, Suhardi Duka, sebagai politisi matang Pengalaman,mantan Bupati Mamuju dua Periode.
Di mata politisi, 3 Tokoh ini secara proporsional memiliki potensi dan peluang berdasarkan kompetensi dan kekuatan politik yang mereka miliki.
” Banyak kawan kawan dan sahabat saya bertanya sosok nama nama yang muncul jelang pilkada mamuju. Namun tentunya menentukan pilihan dalam pilkada akan memberikan effect terhadap pembangunan itu sendiri.,” Ujar Ahmadi Salim,Sekertaris DPC PDIP Mamuju, Melalui akun Facebooknya, Kamis (4/7/2019) .
Dalam pandangannya, Ahmadi menilai ketiga tokoh tersebut layak dan mumpuni untuk tampil sebagai pemimpin di Kabupaten Mamuju, untuk periode berikutnya., Pandangan dan pertimbangannya tersebut berpijak pada kemampuan yang dimiliki ketiganya.
” Semoga saja saya tidak keliru memberi pertimbangan terhadap nama-nama berikut ini,” Timpalnya.
Yang pertama sosok Habsi Wahid. Madi menyebut gaya kepemimpinan tokoh ini dipengaruhi oleh latar belakangnya sebagai Birokrat.
” Latar belakang beliau sebagai birokrat tentu akan mempengaruhi gaya kepemimpinannya. Meski diawal karir politik sebagai sosok alternatif dari figur yang menopang status quo terhadap faksi SDK namun belakangan membentuk faksi baru dalam konteks politik mamuju,” Imbuhnya.
Gaya pemerintahan yang berbeda dengan mantan bupati sebelumnya bukan tanpa alasan bagi Habsi wahid, Ia menunjukkan sebagai bupati yang tidak berada pada telunjuk siapapun.
” Keberhasilan karir politik dalam memenangkan pileg 2019 menjadi tolok ukur mempunyai kekuatan besar di ibukota provinsi ini, Sebagai petahana tentu memiliki kans penguasaan peta politik yang mumpuni,” Ujar Caleg PDIP DPRD Kabupaten Mamuju di Pileg 2019 ini.
Selanjutnya, Figur Irwan Satya Putra Pababari. Sosok Irwan kata Ahmadi merupakan Figur muda yang berpengalaman, diterima semua kalangan. Kecerdasan dalam melakukan kalkulasi politik menjadi ciri khas tersendiri bagi orang Nomor 2 di Mamuju.
Sejumlah pihak memprediksi bahwa Irwan merupakan penantang kuat untuk memenangkan pertarungan 2020.
” Pemuda ini merupakan figur yang memiliki sejarah kepedulian terhadap mamuju sejak menjadi mahasiswa. Keberhasilan meraih puncak atas proses politik yang dilalui menjadi kekuatan politik besar di manakarra.,” Sebutnya.
Pasca kekalahan ayahnya ditahun 2005, Sambungnya, Ayah tiga anak ini konsisten selama 10 tahun melewati dinamika politik sebagai oposisi.
” Jika Iwan maju sebagai Mamuju 01 banyak kalangan yang ingin menjadi pendampingnya, sehingga sekarangpun beliau sudah bisa melakukan seleksi terhadap tokoh tokoh Mamuju untuk menjadi wakilnya, Terkadang di awal pemilu jika seorang calon bupati melakukan seleksi wakil merupakan pemenang pemilu yang akan dihelat,” Bebernya.
Figur selanjutnya, Sutinah Suhardi. Masih Kata Ahmadi, Meski kepemimpinan SDK telah berlalu 5 tahun namun beliau masih memiliki kekuatan politik di mamuju. Anak sulung SDK ini merupakan calon alternatif atas hilangnya sejumlah kans SDK di Mamuju. Figur ini didukung dengan kekuatan kelompok militan SDK. diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan rakyat terhadap faksi SDK.
” Jika beliau realistis terhadap pemilu 2020 sebagai wakil maka hal ini patut diwaspadai oleh lawan politiknya, Tentu berbeda jika maju sebagai 01 karena popularitas yang masih rendah untuk mengejar elektabilitas cabup,” Papar Ahmadi.
Selanjutnya jika Ketiganya maju sebagai calon Bupati sebut Ahmadi, akan menjadi perhelatan demokrasi yang menarik.
“Jika ketiganya masing-masing bertarung sebagai bupati maka daya magnet akan sengit antara habsi dan irwan sehingga tidak salah, jika Sutinah suhardi menjadi penentu bagi kedua kandidat bupati untuk keluar sebagai pemenang apakah Habsi – Tina atau Irwan – Tina,” Pungkasnya.|smd