
BANNIQ.Id.Mamuju-Gerakan Kembali Bersekolah (GKB), merupakan salah satu program Bupati Habsi Wahid di bidang Pendidikan dimana gerakan ini bertujuan mengembalikan anak-anak bersekolah dimana sebelumnya siswa tersebut pernah sekolah namun harus putus sekolah karena berbagai hal.Sabtu(29/8/2020)
Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, Bupati Habsi melalui Disdikpora Mamuju mendorong program tersebut agar menjadi prioritas utama di bidang Pendidikan selama menjadi Bupati di Kabupaten Mamuju.
Berdasarkan data yang diperoleh dari UNICEF 2016 lalu ditemukan sebanyak 2,5 juta anak. Dari angka tersebut sebanyak 6000 ribu anak usia Sekolah Dasar (SD), dan sebesar 1,9 juta anak usia Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dimasa awal Pemerintahan Bupati Habsi Wahid bersama Wakil Bupati Irwan SP Pababari memperoleh data dari Disdikpora angka putus sekolah Kabupaten Mamuju sebanyak 9.934 anak pada tahun 2016, sebanyak 3.376 anak yang berhasil di sekolahkan kembali. Selebihnya kurang lebih 6.558 yang dikembalikan selama beberapa tahun berjalan, tutur Habsi.
Dalam penjelasannya, Bupati Mamuju Habsi Wahid mengatakan bahwa untuk mempersiapkan kemajuan suatu daerah harus ditopang dengan sumber daya yang mumpuni.
Dalam artian bahwa secara kualitas harus sejalan dengan kemajuan teknologi dan mampu menyesuaikan dengan perkembangan daerah terutama di Kabupaten Mamuju yang terus kita bangun agar bisa mencapai puncak perkembangan seperti yang ada di daerah lain utamanya kualitas pendidikan.
Kemudian lanjut Habsi, pada tahun 2018 melalui program Gerakan Kembali Bersekolah (GKB) bersama Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga telah mengembalikan empat ratus anak kebangku sekolah. Pada saat itu juga dirangkaikan dengan beberapa kegiatan seperti Jaksa Masuk Sekolah (JMS), Gerakan Sekolah Bebas Narkoba, Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif dan Gerakan Siswi Menabung Tabungan Haji Sejak Dini yang berlangsung di pelataran Kantor Disdikpora.
Menurutnya, beberapa program dan kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan tersebut merupakan rangkaian pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan harapan agar daerah Kabupaten Mamuju menjadi daerah yang memiliki SDM yang baik.
Disisi lain, Hj. Murniani selaku Kepala Disdikpora membenarkan hal tersebut. Ia menngataka bahwa pada saat itu melalui program GKB sebanyak empat ratus anak yang kembali bersekolah dijenjang SD dan SMP sederajat dari tiga Kecamatan di Kabupaten Mamuju yaitu Kec. Simboro, Kec. Mamuju dan Kec. Kalukku. Selebihnya merupakan anak-anak berkebutuhan khusus yang dimasukkan disekolah regular termasuk memberikan pelatihan terhadap guru yang melakukan pengajaran kepada siswa tersebut.
Alhasil dari program GKB tersebut, Pemkab Mamuju telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 4 Miliyar untuk menyukseskan program tersebut. Kurang lebih delapan ribu pelajar yang merasakan manfaatnya dimulai dari pemberian bantuan berupa pakaian seragam gratis hingga bantuan bea siswa untuk membantu pelajar yang kurang mampu, Jelas Murni.
Berkat kerjasama serta dukungan dari masyarakat, program Pendidikan Pemerintah Daerah Kabupaten Mamuju dapat terealisasikan dan mendapatkan Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia sebagai Daerah yang berhasil melanjutkan dan mengembalikan siswa putus sekolah terbanyak yang diselenggarakan di semarang November 2016.
Jadi sudah ada sekitar delapan ribu anak yang sudah diberikan bantuan untuk sekolah sisanya ada seribuan masih berlanjut melaui pendataan yang valid, tutup Habsi.|Asd