- Advertisement -
BANNIQ.Id. Polewali. Beberapa hari terakhir menjelang berakhirnya masa kampanye Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kab. Polewali Mandar 2024, masyarakat disuguhkan kabar tentang adanya kegiatan politik uang yang diarahkan kepada salah satu paslon.
Dugaan politik uang (Money Politic) pemilihan serentak tahun 2024 di Kabupaten Polewali Mandar mulai bermunculan lewat pemberitaan dari media on line dan informasi lewat media sosial. Terdapat tiga rekaman video singkat, beredar luas di masyarakat memperlihatkan soal dugaan politik uang tersebut yang dikatakan berasal dari Paslon ASSAMI.
Paslon Assami sangat dirugikan dengan beredarnya video tersebut, olehnya tim hukum segera bertindak cepat merespon kabar yang terkesan sudah tidak menjalankan politik santun dalam berkompetisi yang mencatut nama kliennya. Tim ASSAMI yang dipimpin langsung Amin Sangga, S. H, M.H dan parners selaku Tim lawyer resmi telah melakukan pendalaman lewat investigasi dan klarifikasi kelapangan.
" Kami telah mendatangi lokasi tempat pembuatan rekaman video tersebut. Sempat pula menemui para warga yang menjadi pemeran ditayangan video yang seolah mendapat pembagian uang dalam amplop. Ternyata banyak data dan fakta baru yang kami dapatkan terkait peristiwa tersebut, bahwa video itu ternyata sekedar settingan menjelang pemungutan suara " kata Amin Sangga jum'at (22/11.24).
Pengacara dan aktivis hukum ini menyatakan bahwa kuat dugaan rekaman video yang dikatakan money politik itu, merupakan sebuah rekayasa belaka. Dimana uang dan amplop yang dipakai dalam pembuatan satu video, dipakai lagi pada rekaman video yang lain. Bahkan diarahkan agar menyebut uang itu dari Aji Assul agar jelas kedengaran dalam rekaman video. Pembuatnya sudah diketahui ternyata dari pihak tertentu yang punya hubungan afiliasi dan jaringan dengan salah satu Paslon peserta Pilkada Polman.
" Bukti-buktinya sudah kami dapatkan semua dan akan jadi laporan. Termasuk isi chat pesan singkat (WA), dimana ada pihak yang menyuruh agar dibuatkan rekaman videobeserta arahan contentnya. Juga mengenai sumber video yang disebar, ternyata berasal dari akun medsos yang patut dicurigai sebagai akun provokasi dan tidak menyukai keberadaan Aji Assul atau H. Samsul Mahmud selama ini sebagai calon Bupati Polman " tambah Amin.
DIa dan timnya pun mengaku sementara mengikuti perkembangan laporan yang masuk ke Bawaslu Polman. Pelapor harus bisa mengumpulkan alat bukti yang dapat diukur akurasi kebenarannya dan para saksi yang terlibat langsung mengetahui, melihat atau terlibat didalamnya. Sebab laporan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, tentu punya konsekuensi hukum yang berat.
“ Memang Paslon ASSAMI sudah beberapa kali ingin dijegal agar tidak ikut di Pilkada Polman dan masyarakat bisa menilainya sendiri. Saat ini Tim ASSAMI terus bergerak menjalankan strategi pemenangan. Kami himbau kepada semua pihak, agar tetap menjaga suasana menjelang hari pencoblosan. Termasuk Media, tidak terkesan provokatif mengaitkan gambar atau foto paslon dengan berita yang belum valid verifikasinya. Agar masyarakat tidak cepat terpengaruh dengan kabar berita yang tidak jelas data, fakta dan peristiwa yang sesungguhnya terjadi " pungkas Ketua LBH Mitra Madani ini.Itkm-assami.