BANNIQ.Id. Majene — Tim peneliti dari Universitas Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan penelitian berjudul “Pemetaan Kerentanan dan Potensi Pariwisata Berbasis Komunitas untuk Pengelolaan Lingkungan Pesisir Berkelanjutan di Desa Lapeo, Polewali Mandar.” (3/11/2025)
Penelitian ini dilakukan sebagai upaya penguatan pengelolaan wilayah pesisir yang rentan terhadap bencana rob dan banjir pasang.
Kegiatan penelitian dilaksanakan di Desa Lapeo, Kabupaten Polewali Mandar, dengan periode pelaksanaan intensif sejak 15 Juli hingga 30 September 2025, dan menjadi bagian dari program kerja tahun 2025/2026.
Penelitian ini berfokus pada penilaian spasial terpadu terhadap kerentanan bencana dan potensi pariwisata melalui metode gabungan antara analisis spasial (GIS) dan analisis kualitatif (SWOT).
Tim pelaksana kegiatan berasal dari Universitas Sulawesi Barat, melalui Pusat Studi Perencanaan Lingkungan dan Pariwisata, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK), Fakultas Teknik.
Tim dipimpin oleh Nur Adyla S, S T, M T selaku ketua, dengan anggota dosen Ir. Rafid Mahful, S T, M Eng, serta staf pelaksana dari mahasiswa: Hardiansyah, Najwah, Chairunnisa, Fajar, dan Muh. Rafli.
Penelitian ini juga melibatkan berbagai pihak di tingkat lokal, antara lain Pemerintah Desa Lapeo, tokoh masyarakat, ibu-ibu PKK, tokoh pemuda dan Karang Taruna, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), serta komunitas lokal lainnya.
Kolaborasi ini memperkuat pendekatan berbasis komunitas yang menjadi inti dari kegiatan penelitian.
Dalam laporan akhir, Ketua Tim Pelaksana Nur Adyla S menyampaikan kesan dan harapan dari pelaksanaan kegiatan. “Sungguh penelitian yang sangat berkesan melihat bagaimana metode partisipatif berhasil menambah pengetahuan warga. Proses ini tidak hanya menghasilkan peta kerentanan bencana serta potensi wisata yang akurat, tetapi juga mengubah masyarakat dari objek pasif menjadi pemilik informasi bencana dan wisatanya sendiri,” ujarnya.
“Semoga semangat kolaborasi ini menjadi fondasi bagi ketangguhan masyarakat dalam menghadapi banjir di masa depan,” tambahnya.
Tim pelaksana juga menyampaikan beberapa rekomendasi kepada pemangku kepentingan.
Kepada Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, diharapkan hasil peta zonasi risiko dapat digunakan sebagai dasar kebijakan pengelolaan pesisir serta penguatan mitigasi struktural, khususnya di kawasan rentan seperti Dusun Babatoa.
Sementara itu, masyarakat Desa Lapeo diimbau untuk aktif dalam program pemberdayaan ekonomi kreatif dan pelatihan pengelolaan wisata berkelanjutan.
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas komunitas lokal sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan lingkungan pesisir yang tangguh dan berkelanjutan di Polewali Mandar.
Resensi
Sastra
Sosok
Terbaru
Terkini
Tips
Trend
Uncategorized
Uraian
Weekend
advertising
Iklan
Copyright © 2025 Media Online Terdepan. All rights reserved. Tema: ColorNews oleh ThemeGrill. Dipersembahkan oleh WordPress.
RSSFollow by EmailFacebookX (Twitter)YouTubeWhatsAppTiktok



