Selasa, November 26, 2024

Bapperida Sulbar Dorong Tercapainya Target Prevalensi Stunting Sulbar Sebesar 18.6% di Tahun 2025

- Advertisement -

BANNIQ.Id. Mmauju.Dalam rangka upaya penurunan prevalensi stunting, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mendorong pemerintah kabupaten Se-Sulbar sepakat mendukung tercapainya target prevalensi stunting Sulbar sebesar 18,6 % pada tahun 2025.

Sebelumnya, target tersebut telah disepakati dalam Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan Nasional (Rakortekrenbangnas) Tahun 2024 pada 29 Februari lalu di Surabaya.

Kemudian melalui Rakortekrenbang Sulbar Tahun 2024 yang dilaksanakan pada Rabu (20/3/2024), Bapperida Sulbar melakukan sinkronisasi dan harmonisasi bersama Dinas Kesehatan Sulbar dan Pemerintah Kabupaten Se-Sulbar untuk pencapaian target tersebut, serta berkontribusi dalam pencapaian target nasional.

Menurut Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, sebagai program prioritas, urusan kesehatan menjadi salah satu desk penting dalam rakortekrenbang.
“Sebagaimana yang telah disampaikan Bapak Pj. Gubernur, Sulawesi Barat masih menjadi salah satu dari lima provinsi yang mempunyai prevalensi di atas tiga puluh persen. Ini yang harus terus kita upayakan bersama dengan pemerintah kabupaten, melalui pembahasan di desk urusan bidang kesehatan.” kata Junda Maulana.
“Namun, dengan turunnya prevalensi balita stunting Sulbar menjadi 30,3 %, kita patut mengapresiasi kerja keras seluruh stakeholder yang terlibat untuk mencapai angka tersebut.”, sambungnya.

Pada kesempatan ini, kegiatan Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan (Rakortekrenbang) Sulbar Tahun 2024, Pj. Gubernur Sulbar, Prof. Zudan Arif Fakhrulloh mengungkap capaian penurunan prevalensi balita stunting Sulawesi Barat sebanyak 4,7 %.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia 2023, penurunan ini tertinggi ke-3 di seluruh Indonesia.

“Yang menggembirakan adalah sulbar termasuk 19 provinsi yang memberikan andil penurunan besar, 15 lainnya terjadi kenaikan stunting.” sebut Prof. Zudan.|***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: