BANNIQ.Id.Sulbar.Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) berkomitmen tingkatkan capaian nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) dengan memperkuat sinergi dengan para pihak.
“Kami akan memperkuat sinergi dengan OPD dan seluruh pihak lainnya untuk meningkatkan kemampuan dalam menghasilkan inovasi-inovasi terbaik,” kata Kepala Bapperida Sulbar, Junda Maulana, Jumat (22/3/2024).
Junda menyebut, beberapa langkah yang telah dilakukan untuk meningkatkan sinergi dan upaya peningkatan inovasi di Provinsi Sulawesi Barat antara lain:
- Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat secara rutin telah melaksanakan Pekan Inovasi daerah yang menampilkan para inovator dari setiap OPD.
- Telah dibentuknya tim Inovasi Daerah melalui Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Barat sebagai upaya untuk membangun kolaborasi antar OPD untuk meningkatkan capaian Inovasi Daerah Provinsi Sulawesi Barat.
- Telah dibangun Koordinasi untuk penguatan Riset dan Inovasi antar seluruh kabupaten yang dilaksanakan pada saat pelaksanaan Forum Bapperida se-Sulawesi Barat yang dihadiri oleh seluruh OPD perencana dan Litbang Daerah se-Provinsi Sulawesi Barat.
- Telah dilakukan upaya koordinasi bersama Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meningkatkan langkah Inovasi di Provinsi Sulawesi Barat.
Junda Maulana optimis bahwa dengan kerja sama dan sinergi semua pihak, Indeks Inovasi Daerah (IID) Provinsi Sulawesi Barat dapat ditingkatkan. “Kami mengajak seluruh OPD, pihak swasta, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun budaya inovasi di Sulbar,” tuturnya.
Bapperida Sulbar juga menargetkan peningkatan capaian kematangan inovasi daerah tahun ini. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) Provinsi Sulawesi Barat dan membawa daerah ini ke kategori inovatif / sangat inovatif di tahun 2024.
Plt. Kepala Bidang Riset dan Inovasi Daerah Bapperida Provinsi Sulawesi Barat, Muh. Saleh juga menyampaikan beberapa langkah yang akan segera dilakukan antara lain:
- Meningkatkan sosialisasi dan edukasi tentang inovasi kepada seluruh pemangku kepentingan.
- Melakukan Inventarisasi dan penjaringan seluruh Inovasi yang ada di Provinsi Sulawesi Barat terutama untuk penilaian Indeks Inovasi Daerah dan keikutsertaan dalam Innovative Government Award (IGA).
- Bersama Tim Inovasi yang telah dibentuk akan melakukan pendampingan, sosialisasi, pembinaan yang lebih intens.
- Selain itu, juga akan dilakukan coaching clinic dan pendampingan terhadap pemenuhan kriteria indikator Penilaian Indeks Inovasi Daerah (IID) agar dapat dipenuhi oleh para Inovator.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Indeks Inovasi Daerah (IID) Sulawesi Barat dapat meningkat dan menjadi lebih inovatif dalam berbagai bidang.
Sebelumnya, Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri, Yusharto Huntoyungo menyinggung penurunan Nilai Indeks Inovasi Daerah (IID) Sulawesi Barat tahun 2023, saat menjadi Narasumber dalam pelaksanaan FGD Tematik RPJPD 2025-2045 terkait Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di Sulawesi Barat, Selasa lalu (23/3/2024).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Sulawesi Barat Dr. Junda Maulana, M.Si menyebut akan meningkatkan variabel kreatif dan capaian produk inovasi daerah di tahun ini.
“Bapperida Sulbar juga akan memperhatikan setiap indikator dalam pengukuran IID, dimana terdapat sekitar 20 Indikator yang harus dipenuhi oleh daerah untuk meningkatkan capaian nilai indeks inovasi Daerah.” sambung Junda.
Dorongan Pj. Gubernur Sulbar, Prof Zudan Arif Fakrulloh yang menargetkan setiap pejabat eselon III di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki setidaknya satu inovasi, menjadi peluang untuk meningkatkan aspek kuantitas inovasi di Sulawesi Barat.|***