
BANNIQ.Id.Mateng| Pemerintah Kabupaten Mamuju Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) melaksanakan kegiatan Sosialisasi Penerapan Budaya Sadar Bencana Tahun 2021, Meningkatkan Kesiapsiagaan dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Semua Sektoral, yang dilaksanakan di Aula Wisma Bahari Topoyo, Jumat (30/04/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Kabupaten (Sekkab) H. Askary Anwar, S. Sos., M. Si, Kepala BPBD Prov. Sulbar, Darno, Pabung. Letkol TNI A. Aras R, Perwakilan Polres, Kepala Opd, Camat se Mateng, Kepala Desa se Mateng, Organisasi Pemuda.
Sekkab Mateng mengawali sambutannya dengan mengingatkan peserta agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Jangan sampai kita mengikuti penanggulangan bencana sementara kita sendiri menciptakan bencana baru dengan itu mari kita tetap menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan,” Tuturnya.
Ia melanjutkan bahwa daerah kita ini sangat rawan dengan bencana tetapi disisi lain harus kita akui bahwa masyarakat dan pemerintah belum maksimal berkolaborasi mencegah dan menanggulangi bencana.
“Disitulah diperlukan koordinasi dan kerjasama maksimal dalam rangka mempersiapkan menghadapi bencana dan mempersiapkan segala sesuatunya ketika kita terdampak bencana,” Ungkapnya.
Ia juga mengatakan yang harus dioptimalkan mitigasi bencana, kita harus memahami tugas dan fungsi kita masing masing agar memudahkan kita bekerjasama dan berkolaborasi, karena tidak ada satu kegiatan pemerintah secara optimal kalau tidak menghadirkan seluruh Stakeholder.
“Saya sampaikan kepada BPBD agar mengundang semua stakeholder termasuk ORARI, karena ketika terjadi bencana ORARI sangat berperan dalam memberikan informasi, termasuk kelompok kepemudaan” Imbuhnya.
Ia juga menambahkan program program pemerintah baik kabupaten maupun ditingkat desa tidak diukur dari pembangunan infrastruktur tapi kita jauh lebih berhasil kalau partisipasi masyarakat jauh lebih tinggi dari pada program yang kita terapkan, kenapa karena partisipasi kehadiran masyarakat, berarti masyarakat kita sudah berdaya yang tentunya berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang akan berjalan dengan sendirinya, tingkatkan kemandirian dan angkat budaya gotong royong.
Sementara ditempat yang sama Kepala Plh. BPBD Mateng Awaluddin Adhin, S. Sos., dalam sambutannya mengatakan
Mateng adalah wilayah rawan bencana, baik disebabkan faktor alam Mateng, berdasarkan hasil penelitian dan kajian UNHAS.
Ia melanjutkan hasil penelitian tersebut yang akan kita kaji bersama agar kita dapat maksimal dalam menerima bencana.
“Belajar dari Palu dan Mamuju, dasar itulah kita melaksanakan kesiapsiagaan
Bencana yang disosialisasikan pada hari ini,” Katanya.
Ia juga mengungkapkan dalam pertemuan ini kami berharap dapat menghasilkan perumusan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam meminimalisir pengurangan resiko bencana di mateng.
“Olehnya itu dalam sosialisasi ini kita dapat mengikuti dari awal sampai akhir kegiatan ini sehingga kita lebih paham dan tau langkah langkah apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana,” Harapnya.|Erick-asd