BANNIQ.Id. Sulbar. Setelah menyita belasan tahun waktu dengan segala rentang dan rintangan yang dilalui dalam proses penggarapannya, Buku setebal 323 halaman dengan judul Jejak Langkah dan Pemikiran Bupati di Sulawesi Barat(1960-2023) diterbitkan oleh kompas karya penulis potensial kelahiran Sendana Mambi,Sarman Sahudding, Resmi diluncurkan hari ini, Selasa 28 Mei 2024 di Resto Ba’go Grand Maleo Hotel Mamuju.
Ada hal spesial mewarnai peluncuran buku ini, selain dihadiri oleh pejabat pemkab se Sulbar yang mewakili bupati juga hadir anggota DPRD, pegiat literasi, jurnalis dan pihak kompas selaku penerbit buku ini, yakni Manajer Eksekutuf Kompas Agung Nugroho.
Kegigihan dan kesabaran penulis dalam menulis buku yamg merekam jejak kepemimpinan 40 Bupati di Sulbar diakui Irham Azis selaku Ketua panitia Peluncuran buku.
” Saya menjadi saksi bagaimana kegigihan dan kesabaran kakanda Sarman dalam menggarap buku ini, terkadang saya juga sedih saat menyaksikan bagaimna susahnya untuk menulis buku ini, tapi yah buah dari kesabaran itu hasilnya luar biasa,saya pribadi menjadi tahu siapa bupati pertama majene,mamuju dan polman karena diulas dibuku ini,” urai Irham.
Sementara itu Kepala Devisi Adminisrtasi Kanwil Kemenkumham,Rudi Hartono,SH;MH yang didaulat memimpin acara peluncuran melalui pemukulan Gong ini mengatakan, buku media media untuk mencatakan sejarah yang harus terus diingat oleh generasi.
” Presiden Pertama Indonesia Soekarno mengingatkan kepada kita semua untuk tidak melupakan sejarah dengan ungkapannya yang terkenal Jas Merah, tentu jejak dan pemikiran bupati di Sulbar dalam.buki Saudara Sarman ini adalah catatan sejarah yang kita harus ingat,” jelasnya.
Manajer eksekutif Kompas Agung Nugroho yang juga didaulat memberi pengantar mengatakan, Buku yang ditulis oleh jurnalis seperti Sarman Sahuding, merupakan catatan sejarah, dan bahkan seperti kaca benggala dan bahkan buku bisa menjadi refrensi untuk.kita memperbaiki kesalahan yang pernah diperbuat.
” Buku ini mencatat sejarah tentang pemikiran dan jejak dan pemikiran bupati se Sulbar, buku iti seperti kaca benggala.bahkan dapat menjadi referensi kita untuk.memperbaiki.kesalahan yang pernah dilakukan, dan bagi para jurnalis Buku itu adalah mahkota,” ujarnya.
Kemudian Asisten III Pemkab Majene yang diadaulat mewakili 40 bupati yang menjqdi obyel dalam tulisan tersebut mengparesiasi karya buku yang ditulis olej Sarman, ia berharap buku tersebut tal terhenti di perpustakaan tidak.dibaca melainkan harus dianjurkan kepada para siswa.
” Apresiasi kepada Sahabat Sarman yang telah menyelesiakan buku ini, dengan buku ini kami berharap dapat memperkaya literqsi di Sulbar, saya juga berlesan jangan buku ini hanya sampai di perpustakaan selananjutnya tidak dibaca padal Tuhan telah memerintahkan,Iqra..yang artinya Baca,” pungkasnya.
Diakhir kegiatan, penulis Buku Jejak langkah dan Pemikiran Bupati Se Sulbar,Sarman Sahuding, mengparesiasi Pihak kompas.dan semua yang telah memberikan bantuan dalam kegiatan Peluncuran buku tersebut.
” saya ingin.mengatakan, mengerjakan sesuatu tidak akan selesai jika.tidak melibatkan orang lain, seperti halnya dengan proses menulis dan mencetak buku ini yang didukung oleh oleh kompas dan para bupati di Sulbar,” Pungkasnya.|***