BANNIQ.Id.Mateng. Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kabupaten Mamuju Tengah turut hadir dalam pelatihan kewirausaan penaganan dampak Covid-19 yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Barat secara Video Confrence (VC).
Terkhusus wirausahawan wilayah mateng, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja mengutus 30 orang peserta dalam pelatihan tersebut .
Menurut Kepala dinas Transnaker Kabupaten mamuju tengah Muhammadiyah, bahwa pelatihan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk membekali para peserta pengetahuan terkait Kewirausahaan dalam masa Pandemi Covid 19. Sehingga dari pelatihan tersebut para peserta dapat meningkatkan skillnya sehingga dapat meningkatkan penghasilan yang dapat merubah nasibnya. “kalau bukan kita yang mengubah nasib kita sendiri siapa lagi, jadi melalui pelatihan diharapkan dapat menjadi motivasi untuk bekerja lebih keras,” Terang Muhammadiyah,Rabu(24/6/2020).
Dia menambahkan, pemerintah menyadari kondisi usaha para peserta atas dampak covid-19, olehnya Muhammadiyah berharap kepada peserta harus serius dalam menyimak materi dan pelatihan hari ini agar para peserta yang mengikuti pelatihan, usahanya dapat kembali berkembang dimasa new normal sekarang ini.
Masih kata Muhammadiyah, Pelatihan tersebut merupakan pelatihan yang dilaksanakan sesuai instruksi dari Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. Dari segi Pelaksanaannya, sebut Muhammadiyah, Kegitan pelatihan Kewirausahaan tersebut tetap mengikuti protokol kesehatan sesuai standar yang ditetapkan oleh WHO.
Menyinggung soal Penyampaian aspirasi masyarakat UPT Salundeang di Gedung DPRD Mateng,Selasa kemarin, Muhammadiyah menjelaskan secara detail soal lahan garapan yang dimaksud saudara-saudara warga UPT itu, mereka berharap lahan tiga seperti yang digarap warga transmigrasi pada tahun anggran 2018, namun untuk warga transmigrasi Salundeang yang datang pada tahun 2019, bupati tidak pernah menyebut dan menjanjikan lahan Tiga.
” Ini saya perlu saya luruskan, untuk warga transmigrasi yang masuk di Pemukiman UPT Transmigrasi Salundeang pada tahun 2019, Bupati tidak pernah menyebut dan menjanjikan lahan Tiga, kemudian terkait Jaminan Hidup (Jadup) kami telah memberikan secara rutin setiap bulannya,”Pungkas Muhammadiyah via telepon.|EE-/S