BANNIQ.Id. Pasangkayu-Polisi dan Karang Taruna Kasano, berhasil membongkar dugaan kasus penyelundupan BBM Subsidi jenis portelaite yang diduga berasal dari Sistem Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar).Aksi pembongkaran dugaan penyelundupan tersebut berlangsung pada dini hari, Selasa (3/6/2025).
“Betul ada BBM yang diamankan oleh anggota Karang Taruna Kasano. BBM tetsebut saat ini sudah diamankan di Polsek Baras. Penyidik Polres Pasangkayu sudah mengambil keterangan sejumlah saksi,” ungkap Kapolres Pasangkayu, AKBP, Joko Kusumadinata, yang dihubungi wartawan melalui sambungan telepon.
Joko Kusumadinata, menambahkan, saat ini sudah ada sekitar 4 orang saksi yang diperiksa di Polsek Baras. Saksi diperiksa oleh penyidik di Polsek Baras untuk mengungkap siapa pemilik BBM yang diduga mau diselundupkan
“Salah satu saksi yang ikut diperiksa adalah pemilik SPBU yang ada di Baras lokasi ditemukan BBM yang mau diselundupkan tersebut” jelasnya.
Jumlah barang bukti (BB) jerigen yang terisi BBM Pertalite hasil sitaan pemuda karang taruna bersama anggota Polsek Baras, jumlahnya tidak main – main. Dari laporan resminya berjumlah 60 jerigen dan yang terisi BBM Pertalite berjumlah 51 Jergen.
Kuat dugaan, bahwa adanya penyalahgunaan BBM Pertalite dalam jumlah yang besar ini diduga didalangi oleh oknum yang kerja di SPBU dengan memberikan ruang kepada pembeli dengan penjual dengan jumlah yang lebih besar.
Kejadian dini hari tadi, kami Pemuda Karang Taruna Kasano melakukan penggerebekan di lokasi dan menemukan jerigen berisi Pertalite di dalam mobil truk. Penemuan ini membuktikan adanya praktik nakal bagi pihak SPBU,” kata sumber media ini yang tidak ingin di publish namanya.
Terkait dugaan penyalahgunaan BBM Pertalite dengan jumlah besar ini, kata dia, barang bukti BBM dengan jumlah 51, sudah diserahkan ke Polsek Baras. Dan kasus ini akan dilaporkan secara resmi di Kepolisian agar kasus ini bisa diusut tuntas.
“ BB nya sudah kami serahkan di Polsek Baras, tentu kami sangat menyayangkan ini terjadi. Kami juga meminta Pertamina untuk melakukan evaluasi internal dan meningkatkan pengawasan untuk mencegah penyalahgunaan serupa di masa depan.” harapanya./***