Selasa, Februari 11, 2025

Warga Pertanyakan Beras Bansos yang Diduga Hilang di Kantor Desa Tumbu

- Advertisement -

BANNIQ.Id. Mateng. Beras bansos untuk warga Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) setiap bulan diduga hilang di dalam Gudang Kantor Desa Tumbu. Rata beras bansos yang hilang tersebut hanya sekitar 10 karung setiap bulannya. Akibat hilangnya bers bansos tersebut terpaksa ada warga penerima manfaat tidak mendapatkan beras gratis.

“Beras bansos PKH dan PNT milik warga Desa Tumbu sudah hilang setiap bulannya sudah beberapa lama namun kali ini baru saya berani mengungkapkannya kepada media,” ungkap salah seorang warga Desa Tumbu ES, pada wartawan, yang dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (7/1/2025).

Dia menambahkan, total beras bansos yang diterima oleh masyarakat Desa Tumbu, sebanyak 226 karung 1 karung berisi 10 kilo gram.

“Awal tibanya beras bansos tersebut di gudang kantor desa jumlah berasnya cukup. Setelah beras tersebut mau disalurkan ke warga penerima manfaat, jumlah berasnya berkurang,” jelasnya.

Lebih jauh dia menambahkan, beras bansos tersebut hilang dari gudang biasanya berkisaran 6 hingga 10 karung. Akibat hilangnya beras di gudang tersebut ada sekitar 10 orang yang tidak kebagian beras

Seperti yang tampak di video yang beredar di wa warga Desa Tumbu, seorang kepala dusun terpaksa pulang tangan kosong akibat jatah milik warganya tidak kebagian beras.

“Bagi warga penerima manfaat PKH yang tidak kebagian beras, maka jatahnya hangus tidak ada lagi,” ungkap Kadus Wairandang, Mustar dalam video yang beredar tersebut.

Kades Tumbu, Usman Jabi, yang dihubungi wartawan melalui sambungan telepon membenarkan adanya beras bansos yang hilang di dalam gudang desa.

“Saya baru tau karena kalau ada warga saya yang tidak kebagian beras CPP karena pihak kecamatan yang menyalurkan beras tersebut karena pakai aplikasi,” ungkap Kades Tumbu, Usman Jabi.

Baca Juga >>   Pj Gubernur Sulbar Tinjau Harga Pangan di Pasar Mamuju

Lebih jauh Kades menambahkan, pihak desa tidak mengetahui soal beras tersebut karena yang bertanggungjawab menyalurkan adalah pihak kecamatan.

“Saya tidak tau bagaimana proses penyalurannya karena pihak desa hanya monitor saja proses penyalurannya,” bebernya

Dipertanyakan siapa yang pegang kunci gudang, menurut Kades, kunci gudang tidak ada petugas khusus yang pegang.

“Semua staf bisa memegang kunci gudang tergantung siapa yang tugas,” tutup Kades.|***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: