BANNIQ.Id.Sulbar.Dugaan Kecurangan Seleksi Kemampuan Dasar (SKD) Calon Apartur Sipil Negara (CASN) di Titik lokasi (Tilok) ujia CAT kantor PKK Pemprov Sulbar, sebagaimana rilis Kemenpan RB diduga 40 orang yang melakukan kecurangan di Tilok tersebut.
Menanggapi hal ini, Kepala BKD Sulbar Sulkifli Manggazali menyatakan kesriusan pihak BKD untuk mengusut kasus ini.
” Kami sudah buat laporan polisi ke Polda, hal ini kami lakukan agar publik paham bahwa kesalahan yang terjadi bukanlah dilakukan oleh BKD, kami khawatir bagi yang tidak paham, BKD yang dianggap melakukan kesalahan, Ujar Sulkifli di kantornya,Kamis (28/10/2021).
Proses pelaksanaan SKD itu sendiri imbuh Sulkifli, posisi BKD hanya menfasilitasi sarana dan prasarana pelaksanaan tes, selanjutnya yang melakukan pengawasan itu dari pihak BKN.
” Dalam pelaksanaan tes SKD CASN posisi BKD hanya menyiapkan sarana dan prasarana, yang melakukan pengawasan adalah pihak BKN,” jelas Sulkifli.
Ia juga menegaskan, jika terdapat oknum Pegawai BKD yang terlibat dalam dugaan kecurangan tersebut, pihaknya mempersilahkan untuk diproses secara hukum.
” Jika ada oknum BKD yang terlibat dalam dugaan kecurangan tersebut, silahkan diproses secara hukum,” ungkapnya.
Kemudian terkait komputer yang digunakan oleh peserta untuk tes, diakui Sulkifli sebagai pinjaman dari beberapa Sekolah di Sulbar.
” Komputer yang digunakan adalah komputer standar yang dilengkapi kamera, kita pinjma dari beberapa sekolah di Sulbar,” jelasnya.
Terpisah, Kepala BKN Mamuju,M.Jais, menjelaskan, pihak kepolisian sudah mendatangi BKN Mamuju, untuk mendalami informasi terkait dugaan tersebut.
” Pihak kepolisian telah mendatangi kami, menanyakan informasi awal terkait proses pelaksanaan tes SKD, baik di Tilok gedung PKK Pemprov maupun di Tilok BKN sendiri,” terang jais.
Kemudian untuk proses pelaksanaan Tes CAT di Tilok Pemprov Sulbar,Pihaknya telah melakukan SOP pengawasan.
” Sesuai SOP kita telah melakukan pengawasan terhadap ruang pelaksanan tes di Tilok Pemprov, setiap selesai pelaksanann tes,ruangan kita lakukan penyegelan,” timpalnya.
Untuk hasil Forensik IT komputer yang diduga digunakan melakukan kecurangan tes, kata Jais tidak ada penyampaian ke pihak panitia daerah, tetapi langsung ke BKN pusat.
” Kemungkinan hasil Forensik IT terhadap komputer tersebut disampaikan langsung ke BKN pusat, sampai saat ini tidak ada penyampaian ke panitia di daerah,” pungkasnya. Pewarta/editor: Abd.samad