• ISSU TRENDING
  • Tumpukan Sampah Resahkan Pedagang dan Pengunjung Pasar Regional Mamuju

Tumpukan Sampah Resahkan Pedagang dan Pengunjung Pasar Regional Mamuju

Facebook
WhatsApp
Twitter
Tumpukan sampah di pasar Regional Mamuju yang menimbulkan bau busuk karena beberapa hari ini tidak diangkut petugas kebersihan(foto:ham)

BANNIQ..Id MAMUJU, Tumpukan sampah yang menggunung di halaman Pasar Regional Mamuju telah menimbulkan masalah serius bagi pedagang dan pengunjung pasar.

Bau busuk yang menyengat dari tumpukan sampah tersebut sangatvmengganggu aktivitas jual beli dan menciptakan lingkungan yang tidak sehat.

Kamis, 6 Maret, sampah-sampah tersebut tidak segera diangkut, menyebabkan ketidaknyamanan karena bau dari sanpah tersebut. Pedagang seperti Wahyu (25) mengeluhkan masalah yang telah berlangsung sejak awal Ramadan.

Meskipun ada petugas yang mengangkut sampah, mereka tidak membersihkan seluruh tumpukan, meninggalkan sisa-sisa yang membusuk.

“Sisa sampah yang tidak diangkut itu membuat kami tidak nyaman berjualan. Pembeli juga sepi karena tidak nyaman, bau, apalagi kalau ada angin.Rasanya mau muntah saking baunya,” keluh Wahyu.

Para pedagang merasa kecewa karena rutin membayar retribusi sampah setiap bulan, namun pelayanan yang diberikan tidak memadai.

Mereka mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.
Menanggapi keluhan tersebut, Kasi Pengolahan Sampah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Mamuju, Yahyuddin, menjelaskan bahwa terjadi perubahan jadwal pengangkutan sampah selama Ramadan.

Biasanya dilakukan pada pagi hari, tetapi kini dilakukan pada sore hingga malam hari.

“Sampah yang menumpuk itu karena petugas tidak mengangkut saat pagi hari. Tapi setiap sore itu tetap diambil,” jelas Yahyuddin.

Yahyuddin menambahkan, volume sampah meningkat dua kali lipat selama Ramadan, terutama sampah sisa makanan seperti kue dan kulit kelapa muda. Peningkatan ini menyebabkan truk pengangkut sampah harus melakukan dua kali perjalanan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

“Karena itu, truk pengangkut sampah sebagian dua kali ke TPA membuang sampah. Dalam satu mobil itu dapat mengangkut enam meter kubik sampah. Bila ditotalkan dari 15 truk, sampah yang diangkat dapat mencapai 90 kubik meter sampah,” ungkapnya.

Baca Juga >>  Setelah Viral, Unit Tipidter Polres Pasangkayu Sidak Pasar Smart Cek Takaran Minyak Kemasan

Meskipun demikian, Yahyuddin meminta masyarakat untuk bersabar dan memahami keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki DLHK. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan, terutama di bulan suci Ramadan.

pewarta: ihram,Editor: Asdar

Informasi Lainnya

error: