Kamis, Oktober 10, 2024

Anggota DPRD Sulbar Kehilangan Uang Di Tabungan Senilai Rp.102 Juta, Sesalkan Lemahnya Sistim Pengamanan Tabungan Nasabah oleh Pihak Bank

- Advertisement -

foto: Ilustrasi penipuan lewat aplikasi Undangan Pernikahan

BANNIQ.Id. Jakarta. Anggota DPRD Sulbar partai PKB,H.Hasan Bado kehilangan uang Senilai Rp.102. Juta di Tabungannya setelah dirinya Mengklik Aplikasi Undangan Pernikahan di Group Watshaap keluarga, meskipun waktunya berselang satu Minggu aplikasi tersebut dari kejadian raibnya uangnya.

” Kronologisnya Saya mau mengecek uang yang masuk di rekening saya, sekira Rp.100. Juta, namun setelah saya cek sudah hilang kemudian masuk lagi Rp.4.500.000 yang dikirim anak saya, saya bisa tarik Rp. 2 juta tapi lebihnya juga sudah hilang,” jelas H.Hasan Bado, yang tengah berdinas di Jakarta,Kamis,(16/11).

Hasan Bado menceritakan, awalnya sebelum kejadian hari ini, ia sempat mengklik aplikasi undangan pernikahan melalui pesan waatshaap sekitar satu Minggu lalu, dan sudah ada peringatan dari anggota waatshaap untuk tidak membuka aplikasi tersebut.

” memang sekitar satu Minggu lalu ada aplikasi undangan pernikahan di waatshaap grup,dan sudah ada anggota yang memperingatkan untuk tidak membuka karena itu penipuan, tadi ini saya sempat saya buka, dan disitu terbaca data-data alamat yang memang kentara kalau penipuan, tapi saya sdah sempat klik, sempat saya antisipasi dengan mengganti Pin Brimo tapi sudah terlambat karena uang saya sudah hilang,” imbuhnya.

Atas kejadian tersebut dirinya melaporkan ke BRI, dan hasil penelusuran pihak BRI sesuai bukti transaksi uang tersebut ke Bank lain, yakni Bank BNI sebanyak 4 kali transfer pertama ada nama nomor tujuan tapi yang ketiga tidak ada nama.

” Hasil penelusuran BRI setelah saya melapor terjadi transfer ke Bank lain yakni ke BNI, sementara kalau ATM BNI saya nominal maksimal yang bisa ditransfer senilai Rp .25 juta, nah ini Rp. seratus dua juta,” imbuhnya.

Selanjutnya setelah dirinya melaporkan ke BRI Polewali, pihak BRI sebut Hasan Bado menyarankan untuk melaporkan ke polisi terdekat.

“Saya laporan ke BRI polewali tempat saya buka rekening ,tapi saya di suruh melapor ke polisi terdekat saya ke polsek senen tapi jawabannya BRI terlebih dahulu memastikan kronologi masuk keluarnya ung baru mengadu ke polisi setelah lengkap data termasuk rekening koran,”tandasnya.

Terhadap kejadian yang menimpa dirinya, Hasan Bado berharap pihak Bank dan kepolisian bisa segera menangani masalah ini agar tidak terjadi kejadian serupa.

” Saya berharap pihak Bank dan kepolisian bisa mengungkap pelaku pembobolan, agar nantinya tidak terjadi lagi kejadian serupa berikutnya,” jelasnya

Dirinya juga menyesalkan lemahnya sistim pengamanan tabungan nasabah oleh pihak Bank***

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: