BANNIQ.Id. Banjarbaru. Sejak Sulbar masih bersatu dengan Sulsel telah dikenal memiliki Qari dan Qari’ah yang telah mengukir prestasi dalam bidang seni baca Al-Qur’an, baik di tingkat Provinsi,Nasional bahkan Internasional,Seperti KH.Hasan Basri Juara Tilawah MTQ Internasional di Arab Saudi Tahun 1982, Kemudian Nuhung Jamal yang Juara 2 di India, namun setelah itu hampir tidak ada lagi Qari dan Qariah Sulbar yang mengukir prestasi baik di tingkat nasional internasional, terakhir pada saat MTQN XXVI di Kota Mataram tahun 2016, Kafilah Sulbar meraih juara II pada cabang Tilawah Qari Dewasa,Tuna netra.
Guna mengembalikan prestasi tersebut di masa datang, maka pendekatan yang harus dilakukan pembenahan menyeluruh dimulai dari pengetatatan seleksi dewan hakim Provinsi sampai pada pemusatan latihan dan Supporting anggaran yang lebih optimal dan beberapa upaya inovasi lainnya.
” Kita berdiri pada prinsip terbaik untuk Sulbar yang tampil di kancah Nasional, untuk itu ke depan ini kita sudah harus lebih ketat melakukan seleksi, terutama seleksi dewan hakim Provinsi, kita ingin dewan hakim yang profesional dan obyektif, karena merekalah yang menentukan kafilah yang akan mewakili Sulbar di Ajang MTQN,” jelas Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra, Drs H.Saleh Rahim,M.Si, Jum’at (15/10), di pemondokan kafilah Sulbar di Hotel Rahayu,Banjarbaru Kalsel.
Selanjutnya, untuk pengenjotan para kafilah yang telah lolos di MTQ Provinsi, sebut Saleh, mereka akan di Traingcenterkan di Jakarta, agar lebih maksimal mengikuti latihan di tempat para pelatih di Jakarta.
” Untuk TC kita juga akan merubah pola, baru-baru ini kita memang sudah melakukan TC namun kita pusatkan di Makassar, ke depan kita akan pusatkan di Jakarta, agar lebih optimal dan para pelatih dapat lebih intens melakukan latihan kepada kafilah kita,” imbuhnya.
Dengan agenda tersebut, tentunya konsekuensinya adalah anggaran pendukung, untuk mendukung upaya perbaikan tersebut pihak Biro Pemkesra akan mengusulkan di APBD.
” Tentu kita akan mengusulkan anggaran untuk mendukung upaya perubahan tersebut, dan kita berharap TAPD dan Banggar DPRD Sulbar juga turut memberi Support,” jelas Kabag Kesra Biro Pemkesra,Muh Faizal.
Gagasan LPTQ Sulbar untuk Prestasi yang Lebih Baik di MTQN
Dinamika Keikutsertaan Kafilah Sulbar di MTQN, sedikit banyak ditentukan oleh kiprah LPTQ sebagai lembaga teknis yang bertanggung jawab membina dan mengembangkan pendidikan tilawah Al-Qur’an di Sulbar, sebagai media seleksi bagi para Kafilah yang akan berkompetisi di ajang MTQN.
” Kita sadari masih banyak yang perlu dibenahi kalau ingin kita meraih prestasi terbaik di ajang MTQN, yang pertama seleksi ketat dewan hakim Provinsi, kita bebaskan segala kepentingan baik daerah maupun yang memiliki relasi kekuasaan, jangan ada intervensi,” terang Sekertaris LPTQ Sulbar,Drs.H.Muh.Sukri, Minggu(16/10).
Dengan seleksi hakim yang ketat sebut Sukri, dengan sendirinya dewan hakim yang terpilih dari hasil seleksi tersebut akan memiliki karakter hakim yang berintegritas.
” Satu hal sebagai bahagian dari seleksi yang ketat tersebut, yakni Hakim Provinsi yang berintegritas, karena hakim yang berintegritas pasti akan memberi penilaian yang profesional tanpa dipengaruhi ikatan emosional,” imbuhnya.
Selain rekrutmen Dewan Hakim, penekan lain yang juga urgen dilakukan sambung Uztas Sukri, yakni Training Centre(TC), jadi yang juara di MTQ Provinsi tidak mutlak mewakili Sulbar, tapi ditentukan dari hasil TC.
” Ini juga yang jadi penekanan perubahan ke depan, TC akan lebih dimaksimalkan dan kita akan pusatkan di Jakarta, jadi TC ini juga sebagai ajang untuk mengevaluasi hasil MTQ, artinya tidak mutlak yang juara di MTQ itulah yang mewakili Sulbar di MTQN tapi harus dari hasil TC,” tandasnya.
Selain itu, terobosan lainnya yang akan dilakukan ke depan, sebagaimana yang menjadi Harapan Pj Gubernur dan Sekprov yang juga ketua LPTQ, yakni pemetaan potensi yang dimiliki kafilah, misalnya untuk Tahfiz dan tilawah di Polman dan cabang lomba lainnya di kabupaten lain.
” Pemetaan potensi kafilah juga penting agar pembinaan lebih terararah, misalnya di Polman Tahfiz dan tilawah, cabang lain di pusatkan di kabupaten lain, ini juga menjadi harapan pak Gubernur dan pak sekprov,” lugasnya.
Dukungan lainnya, masih kata Muh.Sukri yakni kolaborasi Pemprov dan Pemkab untuk mengsupport anggaran di LPTQ masing-masing.
” Ini juga penting dukungan anggaran Pemprov dan Pemkab untuk Masing-masing LPTQnya, untuk menunjang kegiatan seleksi ataupun pencarian bakat para kafilah di masing-masing kabupaten,” pungkasnya.
Sementara itu Wakil sekertaris LPTQ Sulbar,Maqdum Ibrahim, juga pentingnya terobosan untuk meningkatkan prestasi kafilah Sulbar di MTQN terutama semangat juara yang harus dimiliki.
” Adik-adik kita yang selama ini mengikuti lomba MTQN, adalah semangat juara yang masih rendah, ini yang perlu digembleng ke depan, ingat pelatih sepak bola itu bukan hanya pintar main bola, tapi bagimana dia bisa membangkitkan semangat juang bagi timnya,” tegasnya.
Selain itu sambung Maqdum, saatnya juga LPTQ dan Stakeholder untuk membuat kesepakatan bagi kafilah yang telah tiga atau beberapa kali mengikuti lomba MTQN dan tidak ada prestasi yang menggembirakan harus dicoret.
” Ini juga yang perlu kita buatkan kesepakatan dalam bentuk edaran, yakni bagi kafilah yang sudah berkali-kali ikut MTQN dan tidak ada prestasi menggembirakan, ini sudah harus dicoret dari keikutsertaan untuk even MTQN berikutnya,” pungkasnya.
Pewarta/Editor: Abd.Samad