BANNIQ.Id, Pasangkayu — Saat mendapatkan kunjungan dari PJ Gubernur yang didampingi oleh pemerintah Kabupaten Pasangkayu, pedagang menceritakan segala keluhannya.
Dari sepinya pengunjung pasar, hingga fasilitas umum (Toilet) dan pengelolaan sampah di Pasar Smart Pasangkayu.
Amran Hakim, salah satu pedagang pasar Smart Pasangkayu mengatakan bahwa pasar tersebut sangat sepi dari pengunjung (pembeli).
“Pasar terlalu lama sepinya, kebanyakan penduduk Pasangkayu keluar daerah untuk mencari rezeki di luar sana,” keluhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa fasilitas umum (toilet) tidak pernah difungsikan semenjak ditempatinya pasar Smart Pasangkayu itu.
Selain WC/Toilet, pengelolaan sampah juga bukan dikelola langsung oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pasangkayu.
“Pengambilan sampah tidak merata di semua pedagang, cuma sebagian saja. Hanya yang melakukan pembayaran setiap harinya kepada pengelola sampah tersebut yang diangkut sampahnya, itupun pembayarannya bervariasi dari 2 ribu hingga 5 ribu rupiah setiap harinya,” terang Amran.
Lanjut Amran, berharap agar pemerintah kabupaten Pasangkayu ada terobosan lain sehingga dapat mendatangkan orang banyak yang dapat membuat kota Pasangkayu ini menjadi ramai/padat penduduk.
“Kalau suatu daerah padat penduduk, otomatis pasar akan ramai oleh pengunjung/pembeli,” katanya.
Amran juga menyampaikan kepada PJ Gubernur bahwa pemerintah setempat dalam hal ini Pemkab Pasangkayu jarang melakukan kunjungan ke Pasar.
“Nanti ada maunya dan hanya waktu-waktu tertentu saja pemerintah berkunjung ke pasar, misal kegiatan seperti ini ada tamu pejabat dari luar yang punya jadwal kunjungan di pasar barulah mereka (Pemkab Pasangkayu) ikut mendampingi melakukan kunjungan ke pasar,” jelasnya.|HN/***