BANNIQ.Id.Sulbar. Sistim pelaksanaan Program pembangunan Fisik Sekolah yang bersumber dari Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) di Lingkup Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) di Indonesia terus dibenahi untuk meminimalisir masalah yang kemungkinan timbul dari proses pelaksanaan Program DAK tersebut, seperti halnya tahun ini pelaksanaannya akan berpedoman kepada dua tive swakelola, untuk Disdikbud Sulbar sendiri akan menggunakan tive swakelola I dan IV.
” Terkait tive swakelola untuk program DAK tahun ini kita merujuk ke dua tive, yakni tive I dan IV, untuk tive satu ini swakelola antara pemerintah dengan pemerintah, Disdikbud itu bagian dari pemerintah di daerah, dan Tive IV adalah swakelola yang dikerjasamakan antara Pemerintah dan kelompok masyarakat, ini diperuntukkan untuk Sekolah Swasta,” jelas Kabid SMK Disdikbud Sulbar,Irham,di kantornya Kamis(13/4).
Lebih detail Irham menjelaskan, untuk tive I nantinya akan ada rekomendasi dari Kadis terhadap pihak yang akan melaksanakan swakelola di suatu sekolah, dengan syarat-syarat tertentu.
” Tive I ini kita masih menunggu juklak, namun bisa kami gambarkan bahwa nanti pihak yang akan melaksanakan swakelola tersebut akan ada rekomendasi dari Kadisdikbud, dengan persyaratan tertentu, misalnya paham konstruksi, punya pengalaman dalam mengerjakan proyek konstruksi dan syarat lainnya,” imbuh Irham.
Kemudian untuk Tive IV , yang akan bertindak sebagai pihak yang akan melaksanakan swakelola adalah kelompok masyarakat yang ada di sekolah bersangkutan, baik pihak yayasan ataukah kelompok yang ada di sekolah.
” Untuk Tive IV ini, akan dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang ada di sekolah, bisa yayasan atau kelompok yang ada di sekolah dimana program DAK itu dilaksanakan,” sebut Irham.
Dari kedua Tive swakelola yang akan dipedomani Disdikbud Sulbar ini, Irham berharap masalah yang timbul seperti pengalaman tahun-tahun lalu akan lebih dapat diminimalisir.
” Harapan kita dengan dua tive Swakelola ini, proses pelaksanaannya akan jauh lebih baik, karena kita mudah melakukan komunikasi dengan pihak yang melaksanakan swakelola, dibandingkan dengan sistim kontraktual, semoga dengan dua tive ini juga akan lebih meminimalisir masalah yang kemungkinan akan muncul pada prosesnya,” pungkas Irham.
Terpisah, Kabid SMA Faesal juga menjelaskan, untuk rencana pengelolaan DAK di Sulbar untuk tahun 2022, kemungkinan besar menggunakan Swakelola tive I dan IV, Kedua Tive tersebut dapat dilaksanakan di Sekolah Negeri maupun swasta.
” Memang kemungkinan besar Pelaksanaan Program DAK Disdikbud Sulbar TA 2022 dilaksanakan berdasarkan sistim swakelola tive I dan IV, Tive I swakelola oleh pihak Dinas dan untuk tive IV itu kelompok masyarakat, kalau ormas tive III,” pungkasnya. |samad