BANNIQ.Id.Sulbar. Merespon aduan yang disampaikan oleh Orang tua Siswa SMA Negeri 2 Mamuju ke Dewan Pendidikan Sulbar, Ketua Dewan Pendidikan Sulbar,Ansar Nur Hasanuddin,SE;M.Si. didampingi kordinator bidang Litbang dan Kerjasama antar Lembaga,Abdul Samad,S.Pd., mendatangi SMA Negeri 2 Mamuju,Kamis(1/8/2019) diterima oleh Kepala Sekolah SMAN 2 Mamuju,Muh.Tahir,S.Pd.;M.Pd.
Dijelaskan Ansar Nur Hasanuddin,bahwa sesuai aduan yang disampaikan oleh orang tua siswa SMA 2 Majene, yang menyesalkan pihak sekolah yang tidak mengkomunikasikan dari awal tentang adanya masalah yang dihadapi anaknya di sekolah selama dua semester,nanti ada keputusannya anaknya tinggal kelas baru dia ketahui bahwa ada masalah.
” jadi sesuai aduan salah seorang orang tua siswa ke Dewan Pendidikan, yang menyesalkan pihak sekolah yang menurutnya pihak sekolah lambat menyampaikan dari awal terkait adanya masalah yang dihadapi anaknya,nanti ada Keputusan anaknya tidak naik kelas baru masalah ini disampaikan, dan terkait keputusan anaknya bisa dinaikkan kelas katanya, kasek sudah memberi lampu hijau untuk itu , tapi ada salah seorang guru yang ngotot agar tetap anaknya tinggal kelas, meskipun pada akhirnya anaknya tersebut pindah ke sekolah lain dengan naik kelas,” Terang Ansar mengulang penuturan orang tua siswa,Al, sewaktu melapor ke Dewan Pendidikan Sulbar,belum lama ini.
Kepala sekolah SMA Negeri 2 Mamuju, Muh.Tahir,S.Pd;M.Pd. membenarkan adanya mantan siswanya yang bermasalah sebagaimana diadukan oleh orang tua siswa tersebut ke Dewan Pendidikan Sulbar.
Selaku Kasek dirinya telah berupaya untuk mengatasi masalah tersebut, dan tetap mengupayakan agar siswa yang bersangkutan masih bisa dipertahankan di Sekolah sembari diberikan pembinaan.
” Betul masalah ini saya sejak awal sudah dia sampaiakan kepada guru-guru yang ada disini sekiranya masih bisa dibina dan tetap dinaikkan kelasnya, yah mungkin sifatnya percobaan, tapi sesuai hasil rapat dewan guru memang anak ini tidak memenuhi syarat untuk naik kelas, dan guru-gurulah memang yang berhadapan siswa di kelas dan merekalah yang tau bagaimana kondisi siswa tersebut,” Urainya.
Dia menambahkan, sewaktu orang tua siswa tersebut mendatanginya, dirinya menawarkan opsi Anaknya tetap bersekolah di SMA 2 tetapi Tinggal kelas,atau percobaan dulu naik kelas mungkin satu bulan bila tidak mampu kita turunkan kembali, atau pindah ke sekolah lain tetapi naik kelas.
” Sewaktu orang tuanya mendatangi saya yang juga sebagai pendidik, saya sampaikan bahwa jika anaknya tetap mau bersekolah di SMAN 2, bisa saja tetapi tetap tinggal kelas, atau diuji coba dinaikkan nanti dievaluasi satu bulan lalu tidak mampu bisa diturunkan kembali, ataukah dipindahkan ke sekolah lain dengan tetap naik kelas, dan opsi yang terakhir yang disepakati yakni pindah ke sekolah lain, bahkan saya yang menelpon ke kasek tempatnya sekolah anaknya sekarang agar bisa diterima di sana,” Timpalnya.
Terkait aduan tentang tidak adanya komunikasi ke pihak orang tua, atau wali siswa atas masalah tersebut, Muh.Tahir mengatakan, bahwa komunikasi lewat surat terkait masalah yang dihadapi oleh siswa itu sudah dilakukan berkali-kali, tetapi kata dia siswa yang bersangkutan sendiri yang mungkin tidak menyampaikan ke Orang tuanya.
” Mengenai komunikasi terkait masalah yang dihadapi oleh siswa tersebut di sekolah,sudah sering dilakukan tetapi mungkin siswanya itu sendiri yang tidak menyampaikan ke orang tuannya, apalagi belakangan kita ketahui bahwa ada tantenya anak ini yang staf di sekolah kita ini ,” Pungkasnya.
Mengenai komunikasi yang telah dilakukan oleh pihak sekolah atas masalah yang dihadapi oleh siswa yang bersangkutan, juga dibenarkan oleh Wali kelas, Muh.Yusuf.
” Mengenai penyampaian tertulis terkait masalah ini, saya selaku wali kelas sudah sering menyampaikan melalui surat,tetapi yang bersangkutan mungkin yang tidak pernah menyampaikan ke orang tuanya, ” Lugasnya.
Terkait komunikasi dengan orang tua siswa untuk mengetahui kondisi yang dihadapi siswa dan sejak awal dapat diketahui masalah yang dihadapi,dan mencegah terjadinya hal serupa di masa yang akan datang, pihak sekolah sudah membuat grup Waatshaap antara guru dengan para orang tua/wali siswa.
” Mulai tahun ini kita lebih memaksimalkan jalinan komunikasi antara Guru dan orang tua siswa melalui grup Waatshaap, agar setiap masalah yang dihadapi oleh siswa secepatnya akan diketahui oleh orang tua melalui grup tersebut,” Tandas Wakasek Bidang Kesiswaan SMA Negeri 2 Mamuju, Muh.Awal.|smd