BANNIQ.Id. Mamuju.Ratusan mahasiswa Universitas Wallacea (UW) Mamuju di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, dibelenggu ketidak pastian dari Pihak Pengelola atas masalah yang kini dihadapi antara lain tentang pelaksanaan wisuda dua angkatan yang semestinya sudah menyandang gelar sarjana yakni mahasiswa angkatan 2020 dan 2021, juga kondisi perkuliahan di kampus ini juga memprihatinkan akibat kekurangan tenaga pengajar.
Ketidakpastian mengenai kapan dilaksanakan wisuda dua angkatan kata Ilham mahasiswa Prody Keperawatan ini menjadi beban bagi para mahasiswa yang telah menyelesaikan masa studi mereka. Ditambahakan, penundaan ini telah berlangsung terlalu lama dan pihak kampus belum memberikan tanggapan yang memadai.
“Kami sudah menunggu terlalu lama, Kami ingin segera diwisuda dan memulai babak baru dalam hidup kami,” ujar Ilham.
Selain masalah wisuda yang belum terjadwal, Ilham juga menyoroti kondisi perkuliahan di UW yang tidak berjalan optimal, kata dia banyak dosen yang telah mengundurkan diri, sehingga proses belajar mengajar terganggu.
“Saya kadang masuk kuliah, kadang tidak, rasanya seperti tidak ada lingkungan akademik,” ucap ilham.
Guna mengatasi persoalan ini, Para mahasiswa telah berupaya mencari solusi dengan melakukan audiensi dengan pimpinan kampus, namun tidak membuahkan hasil.
Mereka bahkan berencana untuk mengadu ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX Sultanbatara, Makassar.
“Kami sudah lelah dengan janji-janji yang tidak pernah terealisasi. Kami akan mencari keadilan di LLDikti,” tegas Ilham.
Kesempatan yang sama, dosen keperawatan UW, Kdk, membenarkan adanya polemik di kampus tersebut. Ia mengungkapkan bahwa dirinya dan empat dosen lainnya terpaksa mengundurkan diri karena kebijakan internal kampus yang tidak jelas.
“Saya masih mengajar di sana, hanya statusnya bukan dosen tetap lagi. Yang tersisa, tinggal satu dosen dan dua staf tetap,” ungkapnya.
Ditambahkan, dirinya mendukung langkah mahasiswa untuk melaporkan situasi ini ke LLDikti.
“Upaya mahasiswa ke LLDikti itu sudah tepat, karena jika bertemu pimpinan, langkah yang diberikan tidak ada solusi,” pungkasnya.
Atas belenggu masalah ini, para mahasiswa berharap agar masalah ini dapat segera ditangani oleh pihak terkait, sehingga kegiatan perkuliahan dapat kembali berjalan normal dan mereka dapat segera diwisuda/***