BANNIQ.Id. Mamuju. Kepedulian Pemprov Sulbar terhadap Peningkatan ekonomi dan peleslatarian budaya tak pernah surut. Hal tersebu terlihat pada kegiatan pameran batu ngalo dan Benda Pusaka Sulbar yang berlangsung dari tanggal 13 hingga 15 Mei 2024 di Arena Marasa Corner Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar.
Selain dihadiri oleh puluhan pecinta benda pusaka lokal Sulbar hadir pula peserta dari Sulsel, yakni dari Pare-Pare, Pangkep dan Bone. Satu hal yang membetot perhatian pengunjung pameran yang akan berakhir hari ini, minggu 15 desember 2024 yakni dipamerkannya beberapa keris Pahlawan Pejuang Perintis Kemerdekaan dari mandar, I Calo Ammana I wewang, yang juga sebagai Marqdia Alu merangkap sebagai Maraqdia Malolo(Panglima Perang) Arayang Balanipa pada masa perjuangan melawan Belanda sepanjangg Tahun 1900-1907 hingga diasingkan ke Pulau Belitung tahun 1908 setelah diadili di Campalagian, berdasarkan SK Gobernor Jendral Belanda, Nomor 15 Tertanggal 15 Maret 1908.

Pembina KOmunitas Pencinta Benda Pusaka, Sossorang Mandar, Asri Abdullah saat berada di arena Pamerang Batu Permata dan Benda Pusaka di Marasa Corner Kompleks Perkantoran Gubernur Sulbar(foto: Banniq.Id)
Beberapa Keris ammana I Calo Ammana wewang yang juga digelar To Pole da Balitung (Orang yang kembali dari Pulau Belitung), antara lain keris yang digunakan saat berperang melawan belanda, dan yang dikenakan pada foto sekembalinya dari Belitung setelah menjalani masa pengasingan selama 36 tahun.
” Ada bebera keris beliau yang kita pamerkan di sini, ada keris yang selalu dibawa pada saat berperang dengan Belanda, ada juga keris yang digunakan berfoto saat kembali dari Belitung setelah menjalani masa Pengasaingan di sana selama 36 tahun, ada juga keris kecil yang merupakan hadian dari Sultan Kerajaan di Aceh yang dibarter dengan keris dari Mandar saat mereka sama-sama berada di pengasaingan,” jelas Pembina Komunitas Pecinta Benda Pusaka Sossorang Mandar, Asri Abdullah, Jumat (13/12/24).
Asri Menambahkan, ada satu benda pusaka juga sangat legendaris dan memiliki kekuatan magis yang luar biasa, yang digunakan Raja Pertama Balanipa I Manyambungi saat berperang di Padang Pariaman, yakni tombak I Naga, namun pada kesempatan lain mungkin juga akan ditampilkan di Pameran yang lebih besar.
” Salah satu Benda Pusaka Arayang Balanipa yang digunakan Mardqdia I Manyambungi berperang di Padang Pariaman adalah tombak I Naga, dari kisahnya Tombak ini memiliki kekuatan Magis yang luar biasa, mungkin pameran lainyang lebih besar bisa kita tampilkan,” Pungkasnya.
Di tempat yag sama, Anggota Komunitas Sossorang yang telah berkeliling mengikuti pameran benda pusaka, Aslam berharap Pameran benda Pusaka rutin dilaksanakan yang difasilitasi pemerintah untuk menumbuhkan kecintaan dan semangat pelestarian budaya khususnya benda pusaka bagi generasi muda, dan bagi yang memiliki benda pusaka diharapkan untuk ikut ditampilkan di pameran agar dikenal lebih luas oleh masyarakat.
” Kami Apresiasi Pemprov yang telah menfasilitasi pelaksanaan Pameran ini, dan harapan kami kegiatan ini rutin dilaksanakan di tahun mendatang, dan kepada masyarakat yang memiliki Keris ataupun benda pusaka lainnya diharapkan juga dapat diikutkan di Pamean agar lebih banyak lagi benda pusaka yang dikenal dan diketahui luas masyarakat bersera nilai historisnya,” pungkasnya.I***