Sabtu, Desember 14, 2024

Pj Gubernur Sulbar Siap Wujudkan Mamasa Sebagai Produsen Anggrek yang Mendunia

- Advertisement -

BANNIQ.Id.Sulbar. Potensi Anggrek yang dimiliki kabupaten Mamasa, sangat layak ditingkatkan pengembangannya, mengingat potensi anggrek memiki nilai ekonomis yang tinggi.

Apalagi kata Pj Gubernur Sulbar, Dr.Bahtiar Baharuddin terdapat sekitar 400 jenis anggrek di Mamasa, namun untuk pengembangan massalnya perlu mapping jenis-jenis anggrek mana saja yang betul-betul memiliki nilai ekonomis. Sementara itu untuk perluasan pengembangan pj Bupati Mamasa, Dr.Zain akan melakukan pemetaan kawasan untuk pengembangan yang lebih massif, yang selama ini hanya menjadi sentra Pengembangannya di desa Tondok Bakaru.

Olehnya untuk pengembangannya perlu dukungan semua pihak agar Mamasa betul-betul menjadi Produsen Anggrek yang mendunia.

Untuk maksud tersebut, Dinas Kominfopers bekerjasama Dinas Pertanian, Holtikultura dan Peternakan(Distanak) Sulbar, Menggelar Zoom Meeting yang bertajuk, ” Mewujudkan Mamasa sebagai produsen anggrek yang mendunia” dipandu oleh Kasi Distanak, Masnawi,SP, dihadiri Pj. Gubernur Sulbar, Dr.Bahtiar Baharuddin, Pj Bupati Mamasa, Dr.Muh.Zain, Pakar Holtikultura dari IPB Prof. Dr. Ir. Edi santosa,dan Prof.Dr.Ir. Dewi Sukma,S.P,M.Si, IPB, kepala OJK Sulampua, Kadistanak Sulbar, Ir.Syamsul Maarif, Kadinkes Sulbar, drg. Asrang Masdy, Staf Ahli Gubernur Sulbar, Andi Ahmad Lutfi,S.IP, pembudi daya anggrek Mamasa, Andreas, dan para kades Lingkup Pemkab Mamasa.

Melalui pemaparannya, Prof.Dr.Ir.EDi Santosa menjelaskan, Langkah langkah utama yang perlu dilakukan untuk mewujudkan mamasa sebagai produsen Anggrek antara lain; Membangun eksosistem (SDM, komunitas, teknologi, sumberdaya,
pasar, logistik kebijakan), Membangun jembatan dengan wisata Membangun jembatan dengan budaya, serta menyusun rencana jangka pendek, menengah dan panjang

Dari aspek geografis, Mamasa Sulbar kata Prof.Edy memiliki Jarak geografis dengan IKN setengah dari jarak ke Jawa, dan Dataran tinggi terdekat dengan IKN “sebagai puncak” untuk wisata dari IKN. Dan satuhal juga yang paling penting sambung Prof.Edy adalah membangun ekosistim bisnis dari Angrrek tersebut agar para petani anggrek di Mamasa betul-betul dapat menikmati hasil dari budidaya anggreknya.

Baca Juga >>   Dampingi Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, Agus Ambo Djiwa Tinjau Kawasan Mangrove Tahura Ngurah Rai Bali

Sementara itu, Prof.Dr.Ir.Sukma Dewi menjelaskan multifungsi dari Tanama Anggrek yang meliputi sebagai tanaman hias pot, Bunga potong, Tanaman landscape/taman serta tanaman untuk bahan obat.

Prof Sukma menambahkan, untuk langkah kongkrit pengembangannya, berbagai upaya yang harus dilakukan yakni; Tersusun informasi, inventarisasi, dan registrasi anggrek Mamasa Terseleksi anggrek unggulan Mamasa untuk massalisasi dan komersialisasi. Tersusun SOP perbanyakan dan budidaya anggrek untuk tujuan massalisasi
dan komersialisasi. Tersedia SDM yang memadai untuk perbanyakan, budidaya, pasca panen dan ekspor anggrek.

Dari Proses budidaya Anggrek di Mamasa yang selama ini telah dikembangkan oleh perintis Pembudidya, Andres mengakaui sejak awal ia mengenal tanaman anggrek, hanya dilakukan karena hoby dan mencintai tanaman anggrek, akhirnya kemudian paham bahwa ternyata Anggrek iti memiliki nilai ekonomis yang tinggi, atas dasar itu dirinya dan beberapa petani anggrek di Tondok bakaru hingga kini sangat konsen untuk pengembagan potensi Anggrek dengan jumlah ratusan jenis di Mamasa.

BERITA TERKAIT

Berita Populer

Komentar Pembaca

error: