BANNIQ.Id.Mamuju. Upaya untuk lebih meningkatkan Sinergitas antar Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (Distanaranak) Dengan Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian(Balitbangtan) Sulbar menggelar Rakor, Rabu(7/08/2019)
Rapat Koordinasi Upaya Khusus Padi Jagung Kedele (Upsus Pajale) Provinsi Sulawesi Barat TA 2019 di gelar di Aula BPTP Balitbangtan Sulawesi Barat, bertujuan untuk evaluasi target dan capaian LTT Padi Provinsi Sulbar.
Rapat ini dihadiri oleh Dr. Haris Sahbudin, DEA selaku penanggung jawab Upsus Pajale Sulawesi Barat dan saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Badan Litbang Pertanian. Turut hadir Ir. H. Tanawali, MP selaku Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Barat,Kepala BPS Prov. Sulbar, serta kepala dinas pertanian 6 Kabupaten di Sulawesi Barat.
Kepala BPPT Sulbar Dr. Ir. Nurdiah Husnah, M.Si Sulawesi Barat menyambut baik kegiatan ini, kata Dia, melalui sambutannya, sinergitas yang dibangun selama ini dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan sangat dirasakan manfaatnya oleh penangkar benih yag ada di sulbar, dengan adanya hasil kajian dan menjadi rekomendasi oleh petani, oleh karena itu sinergitas ini kita tingkatkan lagi kedepan.
Di tempat yang sama Kadis Kadistanranak Ir.H.Tanawali,MP menyebut bahwa NTP (Nilai Tilar Petani) diatas rata2 Nasional, idealnya para petani berbangga dengan adanya NTP ini, oleh karena itu agar petani lebihninivatif dalam berusahatani, dan mengikuti anjuaran teknis sesuai SOP, dan stake holder agar tetap jalin Koordinasi, Interitas dan singkronisasi, sehingga permaslahan yang timbul di lapangan bisa di minimalisir.
Sementara itu Penanggung jawab Upsus Haris Sahbuddin, memberikan suffort dan motivasi agar dalam usaha taninya lebih berkembang di masa yang akan datang.
Dalam diskusi Rapat dipimpin oleh Adnan, SP Kabid Tanaman Pangan Dinas TPHP Prov Sul-Bar, bahwa Beberapa kendala dalam pencapaian realisasi target LTT yang diungkapkan peserta rapat yaitu ketersediaan benih yang belum memadai, alih fungsi lahan, beberapa lahan sawah mengalami kekeringan baik itu ketika memasuki musim kemarau ataupun karena adanya perbaikan irigasi.
Berdasarkan masalah yang diungkapkan peserta rapat tersebut l, maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu pendataan kebutuhan benih, pemetaan penangkar benih bersertifikat, segera dilakukan oengadaan bantuan padi gogo, pemetaan bantuan pompanisasi, serta melakukan perbaikan data di BPS.
Dalam kegiatan ini dilaksanakan pula Penyerahan Buku 600 inovasi Pertanian hasil Penelitian oleh Badan Litbang Pertanian.|smd