BANNIQ.Id. Mamuju. Puluhan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mamuju (unimaju) menggelar aksi Unjuk Rasa (Unras) di kampus Mereka, Mahasiswa memprotes Kebijakan Kampus terkait Dengan Study Banding, Selasa ( 21/1/25).
Ivan Korlap Aksi dalam orasinya, menilai kebijakan pihak kampus unimaju terkait dengan study banding yang memberatkan beberapa mahasiswa, mereka menolak kebijakan kampus dimana mahasiswa non KIP diwajibkan untuk studi banding di luar negeri atau di pulau Jawa.
Pembagian tiga lokasi Study banding yaitu Makassar (lokal), Jawa (nasional) & Singapura, Thailand dan Malaysia (luar negeri), sebagian mahasiswa yang non kip lebih memilih Makassar namun dari pihak kampus sendiri hanya bisa menempatkan mahasiswanya yang menerima KIP untuk menempati study banding di Makassar sementara Non KIP di anjurkan untuk di luar pulau Sulawesi atau luar negeri.

Aksi Unras Mahasiswa Unimaju yang memprotes Kebijakan kampus tentag Study Banding(foto: Ham)
Ivan menambahakn, mahasiswa sudah melakukan beberapa kali audiensi dengan pihak kampus untuk mencari solusi tetapi yang mereka dapat hanya yang di anggap keputusan sepihak dan semakin memberatkan mahasiswa.
“Kami sudah melakukan beberapa kali audiensi dengan pihak kampus untuk bagaimana mengerucutkan biaya persoalan kegiatan ini, tetapi yang kami dapatkan bukan sebuah solusi, bukan sebuah opsi, malahan sebuah keputusan yang kami anggap sepihak dan semakin memberatkan” ucap Ivan
Ivan menambahakan, pada audiens kedua bahwa pihak kampus menyampaikan ke mahasiswa untuk mempersiapkan keberangkatannya dan menghimbau mahasiswa agar segera menyelesaikan persyaratan administrasi termasuk paspor.
Masih menurut Ivan, mereka diberi tahu oleh pihak kampus bahwa alasan kampus menaikkan biaya study banding agar kampus bisa mendapatkan grade akreditasi yang dengan program-program standar nasional, namun Ivan menganggap program tersebut memang baik tetapi dengan biaya sebesar itu bisa memberatkan mahasiswa.
Di tempat yang sama, pihak kampus yang merespon aksi Unras, mengaku telah memberikan soslusi kepada mahasiswa yang tidak mampu untu mengikuti tahun depan.
” Kami telah memberikan solusi kepada mahasiswa bagi yang tidak mampu dapat melaksanakan tahun depan, atau pada gelombang kedua di akhir tahun,” pungkasnya.
Pewarta: Irham, Editor : Asdar