BANNIQ.Id MAJENE — Pemuda diharap menjadi garda terdepan dalam menangkal gerakan Radikalisme terutama gerakan Hizbutahrir Indonesia (HTI) yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal ini dikatakan staf Ahli Bidang Sosbud Pemkab Majene Sudirman pada dialog publik yang diselenggarakan Ikatan Mahasiswa Pelajar Mamuju Utara(IPMU) dengan Tema Waspada dan Cegah Eks HTİ Hidup Kembali.
Menurut dia meskipun eksistensi kehadiran HTI di Kabupaten Majene secara kelembagaan telah dibubarkan, namun secara pemikiran, HTI sudah masuk ke lini Pemerintahan dari pusat sampai Daerah,” maka dari itu cegah dan antisipasi HTI di Kabupaten Majene,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan Majene ini.
Senada dengan Ketua Penyuluh Agama Kemenag Kabupaten Majene, Syamsuddin mengatakan kronologi Lahirnya Hizbuttahrir didirikan Syekh Taqiyuddin AnNabani di Abad Ke XIX.
Dilatar belakangi oleh Hilangnya Induk Ummat Islam Dunia yakni Khilafah Turki Ustmania. Pergolakan Ideologi Kapitalisme dan Komunisme antara Blok Barat dan Blok Timur semakin mengucilkan keberadaan ideologi Islam dalam bentuk sistem.
Perpecahan beberapa negara Islam berdasarkan Nasionalisme dan konsep Nation Building melatar belakangi lahirnya Konsep Khilafah. Kegagalan membentuk gerakan Islam karena rusaknya Fikrah dan Tarikah seperti Ikhwanul Muslimin dan lainnya.
Hizbuttahrir merupakan partai pembebasan yang fikrah dan tarikahnya memperjuangkan khilafah Islamiyah Khilafah islamiyah adalah konsep kedaulatan di tangan syariat dan Kekuasaan ada ditangan ummat.
Khilafah Islamiyah menawarkan konsep internasionalisme yang tidak ada sekat antara negara-negara yang mayoritas islam menjadi satu tubuh dipimpin oleh satu khalifah intenasional.
Negara Islam yang tidak berdasarkan khilafah islamiyah menurut HT masih kategori Darul Kufur Indonesia menurut analisis pembedahan HT termasuk menjadi titik lahirnya Khilafah Islamiyah.Khilafah HT menyebar di Bumi Nusantara pada, abad ke XIX dan XX Hizbuttahrir sudah mulai menyebarkan sayapnya diberbagai penjuru dunia termasuk di Indonesia setelah beberapa pergantian kepemimpinan dari Syekh Taqiyuddin An-Nabani kepada kepemimpinan Syekh Abd. Qadim Zallum, sekarang Syekh Atha Abu Rastah, para petinggi menyebarkan sayap kader Hizbiyyah menjadi Murabbi di setiap wilayah di dunia termasuk Indonesia.
Di Indonesia tokoh Hizbuttahrir Indonesia diantaranya Ust. Ismail Yusanto, Siddiq, Al-Jawi, Rokhmat S Labib, MR Kurnia. Konfrensi Khilafah pertama di GBK tahun 2000 an dihadiri Ratusan Ribu orang. Dari berbagai penjuru daerah dan luar negeri termasuk Tokoh HT dari Jepang, Salim Atchia HT Inggris. HT Tertolak di Indonesia lahir dari kesepakatan founding Father yang berasal dari Kalangan Nasionalis, Sosialis dan Islam.
Berdasarkan Pancasila, UUD, NKRI, dan Kebinekaan. Hizbuttahrir ingin merevolusi Indonesia menjadi khilafah yang melabrak kesepakatan Indonesia.
Hizbuttahrir memiliki Kitab-kitab seperti Nizamul Islam, Mafahim HT, Attakatul Hizbi, Daulah Islam, Saksiyah Islamiyah, yang menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Gerakan Hizbuttahrir di Indonesia, Hizbuttahrir ada di semua Kabupaten se-Indonesia, terutama di Jakarta.
Hizbuttahrir memiliki sayap di kalangan Mahasiswa yang biasa dikenal sebagai GEMA Pembebasan / KARIM.
Hizbuttahrir Indonesia mempengaruhi beberapa elemen masyarakat :
Ahlul Quwwah, Akademisi
Mahasiswa dan Rakyat Biasa.
Pemateri acara ini berasal dari Kemenag, Kodim 1401, Kapolres Majene dan Tokoh Agama yakni Uztads Ma”ruf Muchtar. Dihadiri sekitar 100 orang peserta dari organisasi kepemudaan, organisasi kemahasiswaan,LSM dan Tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Acara ini berlangsung Pada 27 Maret 2019, pukul 09.30 Wita, di Aula Penginapan Puri Lembang Kec.Banggae Timur, Kab.Majene, Prov.Sulbar.chali/S