• CEREMONY
  • Migrasi Nelayan Mandar ke Kota-Kota Perikanan di Indonesi Timur dan Tengah

Migrasi Nelayan Mandar ke Kota-Kota Perikanan di Indonesi Timur dan Tengah

Facebook
WhatsApp
Twitter
Peta migrasi Nelayan Mandar di Kota-kota Perikanan di Indotim dan Tengah(foto;repro)

MIGRASI NELAYAN MANDAR KE KOTA-KOTA PERIKANAN DI INDONESIA TIMUR DAN TENGAH

Oleh Dr.Suyuti Marzuki (Kadis DKP Sulbar)

Nelayan Mandar telah lama dikenal sebagai pelaut ulung dengan keterampilan bahari yang diwariskan secara turun-temurun. Keahlian mereka dalam menangkap ikan, khususnya tuna dengan metode pancing atau hand line, menjadikan mereka aset berharga dalam industri perikanan nasional. Namun, keterbatasan sarana dan prasarana pelabuhan di Sulawesi Barat membuat mereka harus bermigrasi ke berbagai kota perikanan di wilayah tengah dan timur Indonesia untuk mencari peruntungan yang lebih baik.

Saat ini, nelayan Mandar tersebar di sedikitnya 10 kota perikanan utama seperti Larantuka, Lombok, Kendari, Bone, Makassar, Pare-pare Lero, Gorontalo, Donggala, Bontang, Balikpapan dan wilayah lain nya.

Nelayan Mandar telah lama dikenal sebagai pelaut ulung dengan keterampilan bahari yang diwariskan secara turun-temurun. Keahlian mereka dalam menangkap ikan, khususnya tuna dengan metode pancing atau hand line, menjadikan mereka aset berharga dalam industri perikanan nasional. Namun, keterbatasan sarana dan prasarana pelabuhan di Sulawesi Barat membuat mereka harus bermigrasi ke berbagai kota perikanan di wilayah tengah dan timur Indonesia untuk mencari peruntungan yang lebih baik.

Saat ini, nelayan Mandar tersebar di sedikitnya 10 kota perikanan utama seperti Larantuka, Lombok, Kendari, Bone, Makassar, Pare-pare Lero, Gorontalo, Donggala, Bontang, Balikpapan dan wilayah lain nya. Hasil wawancara dgn para pelaku usaha perikanan di daerah Kab. Polman dan Majene. Dalam setahun, paling sedikit 30 hingga 40 kapal nelayan bermigrasi ke masing-masing kota ini, sehingga secara total terdapat sekitar 400 kapal nelayan Mandar yang mencari nafkah di luar Sulbar.

Di setiap daerah tujuan, para nelayan bekerja di bawah naungan bos ikan, yang jumlahnya bisa mencapai 5 hingga 10 orang per daerah. Satu bos ikan biasanya mempekerjakan 3 hingga 5 kapal nelayan, dengan hasil tangkapan yang sebagian disuplai ke perusahaan perikanan yang mengekspor ikan tuna ke pasar internasional. Hal ini sejalan dengan hasil reportase DARILAUT.ID melaporkan bahwa Ratusan Nelayan Mandar Berpangkalan di Kwandang, Gorontalo (Redaksi 10 September 2018):/***

Baca Juga >>  Meski dalam Suasana Ramadhan, Ditlantas Polda Sulbar Tetap Eksis Beri Pelayanan

Informasi Lainnya

error: