BANNIQ.Id.Jakarta.Persoalan pekerja migran dari Provinsi Sulbar menjadi konsentrasi penyelesaiannya oleh Gubernur. Hal tersebut terlihat hari ini, Kamis (13/8/2020) Gubernur Sulbar HM Ali Baal Masdar, didampingi Kadis Tenaga kerja Daerah, H Bahtiar dan TA Gubernur Sulbar,Firdaus Atawuwur dan Kadis Naker Kabupaten Polman sambangi Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait Penanganan Pekerja Migran Indonesia asal Sulawesi Barat.
Kasubdit Hubungan Antar Lembaga Badan Perwakilan Pemprov Sulbar Jakarta,Zulkifli Sunusi menegaskan, Gubernur Sulbar dan rombongan diterima oleh Kepala BP2MI Benny Ramdhani.
Zul,Sapaan Karib Zulkifli Sunusi menambahkan, Kunjungan Gubernur dan Rombongan diapresiasi oleh Benny Ramdani.
” Kepala BP2MI Benny Ramdhani memberikan apresiasi kepada Gubernur Sulbar karena Sulbar tercatat sebagai Provinsi Pertama yang memberikan supporting dalam penyiapan shelter pelayanan Pekerja Migran Indonesia dimana pelabuhan tanjung silopo dijadikan sebagai pusat layanannya. Sulbar juga menjadi Provinsi yang pertama menerbitkan Pergub tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” Lugas Zul.
Terpisah, Kadisnaker Sulbar H.Bahtiar menyampaikan bahwa hasil pertemuan dengan kepala BP2MI dengan Gubernur dan Rombongan meliputi; Perlunya percepatan pembentukan layanan terpadu satu atap khusus pekerja migran indonesia yang di singkat LTSA PMI yang di pusatkan di polewali. Perlindungan PMI harus diperkuat dan harus di dukung dengan pergub tentang perlindungan PMI dalam pemeberantasan sindikat perdagangan orang.
” Pada Kesempatan ini juga Gubernur sulbar mendapat apresiasi sebagai gubernur yang peduli terhadap PMI di tandai dengan menerima piagam penghargaan dari kepala BP2MI,” Pungkasnya.
Terkait teknis pemulangan Pekerja Migran Asal Sulbar yang dinilai bermasalah dan bekerja di dua negara yakni Arab Saudi dan Malaysia, disampaikan TA Gubernur Sulbar Firdaus Atawuwur. Menurutnya Pertemuan dengan Kepala BP2MI siang ini, Gubernur menyampaikan permasalahan Pekerja Migran asal Sulbar yang masih banyak berada di Arab Saudi dan Malaysia khususnya Malysia Timur.
” Jadi pertemuan tadi, Gubernur menyampaikan masalah yang dihadapi oleh Pekerja Migran Asal Sulbar seperti di Arab Saudi masalahnya dugaan traficking dan pekerja di bawah umur,karena saat pekerja itu dikirim masih berumur 17 tahun, dan beberapa pekerja yang ada di Malaysia khususnya Malaysia Timur, pak Gubernur menyampaikan ke Kepala BP2MI terkait pemulangan Pekerja tersebut melalui Pelabuhan Tanjung Silopo Polewali,” Paparnya.
Sebelumnya lanjut Firdaus, sebanyak 85 Pekerja Migran asal Sulbar juga sudah dipulangkan karena Pandemi Covid 19.
” Yang 85 itu sudah berada di Sulbar karena Pandemi Covid 19 itu hanya sebahagian kecil, inilah yang akan kembali dipulangkan melalui Embarkasi dan Debarkasi Pelabuhan Tanjung Silopo,” Imbuhnya.
Firdaus menambhakan, untuk kelancaran pemulangan Pekerja migran tersebut, dalam waktu Kepala BP2MI Akan berkunjung dan memantau pelabuhan Tanjung Silopo Polman.|asd